RADARTVNEWS.COM - Banyak orang memiliki cara berbeda dalam mengatasi stres, mulai dari berolahraga, berlibur, hingga sekadar menyendiri. Namun, ada satu kebiasaan unik yang cukup sering dilakukan, yaitu potong rambut. Fenomena ini bukan sekadar soal gaya, melainkan juga memiliki makna psikologis yang mendalam.
"Katanya kalau cewek potong rambut jadi pendek, pasti lagi stres." Ungkapan ini sering banget terdengar, baik di media sosial, obrolan di cafe, atau bahkan komentar teman sendiri. Banyak orang masih menganggap bahwa keputusan perempuan memotong rambut secara drastis selalu berkaitan dengan masalah emosional.
Faktanya, memotong rambut bisa punya banyak makna. Kadang memang karena stres, tapi bisa juga karena bosan, ingin tampil beda, atau menandai awal baru dalam hidup. Bahkan, buat sebagian orang, potong rambut itu bisa terasa seperti "me-reset" hidup.
BACA JUGA:Penguji Cokelat di Amerika: Pekerjaan Manis dengan Gaji hingga Rp 60 Juta
Sebenarnya, mengubah penampilan mungkin tidak bisa menghilangkan masalah, tapi bisa membuat kita merasa lebih baik. Karena biasanya kita ingin ada perubahan dalam hidup setelah melalui peristiwa penting, misalnya setelah putus cinta, pindah kerja, atau bahkan berita duka.
Sebagai manusia, kita secara alami mendambakan stabilitas, dan ketika segala sesuatunya berubah mungkin akan membuat kita merasa gelisah atau tersesat, sehingga melakukan perubahan yang jelas terlihat dapat membuat segalanya jadi lebih mudah untuk dihadapi.
BACA JUGA:Resmi Rilis: Xiaomi 15T Pro Tawarkan Performa Kencang dengan Kisaran Harga 799 Euro
Pada akhirnya, potong rambut saat stres dapat menjadi simbol sederhana dari kebutuhan manusia untuk berubah dan memperbarui diri. Setiap helai rambut yang jatuh bisa saja merepresentasikan tekanan, kenangan buruk, atau perasaan yang ingin dilepaskan. Namun, penting diingat bahwa perubahan terbesar sejatinya tidak hanya terlihat dari luar, melainkan juga datang dari dalam diri. Jika potong rambut bisa menjadi langkah kecil untuk merasa lebih baik, maka tidak ada salahnya. Tetapi, jangan lupa untuk melengkapinya dengan langkah nyata lain dalam merawat kesehatan mental. Karena rambut bisa tumbuh kembali, begitu pula semangat dan harapan, selama kita mau memberi ruang bagi diri sendiri untuk bangkit dan melangkah maju.