Komjen Pol Dedi pernah menjabat sebagai Kapolda Kalimantan Tengah, Kadiv Humas Polri, di mana ia mengelola citra institusi di mata publik, hingga Irwasum, posisi yang mengawasi kinerja internal kepolisian.
Selain itu, Dedi juga dikenal sebagai perwira yang brilian di dunia akademis. Ia adalah seorang Profesor dan Guru Besar di PTIK/STIK dan bahkan tercatat di MURI sebagai perwira dengan karya tulis terbanyak.
Dua Gaya Kepemimpinan, Dua Pilihan untuk Masa Depan Polri
Publik kini menanti keputusan Presiden. Jika Presiden Prabowo menginginkan gebrakan baru di bidang penegakan hukum, terutama pemberantasan narkoba, maka nama Suyudi Ario Seto adalah pilihan yang kuat. Usianya yang relatif muda memberikan ruang lebih panjang untuk berkarya.
Namun, jika yang dicari adalah stabilitas, kemampuan manajerial yang matang, dan kepemimpinan yang mengutamakan internal organisasi dan komunikasi publik, maka Dedi Prasetyo adalah figur yang lebih cocok.
Tantangan bagi Kapolri baru tidaklah ringan. Citra institusi yang terus menjadi sorotan, penegakan hukum yang dituntut makin profesional, dan adaptasi terhadap perkembangan digital menanti di depan mata.
Kini, semua mata tertuju pada Istana dan DPR. Akankah tongkat komando Tribrata 1 jatuh ke tangan sang jenderal reserse yang tegas, atau justru ke sosok akademisi dan manajer ulung yang berpengalaman? Waktu yang akan menjawab, siapa yang akan memimpin Polri di era baru yang penuh tantangan. (*)