"Kok Iso Yo" Guyon Waton: Lagu Patah Hati yang Nyentuh Realita Hidup

Sabtu 13-09-2025,16:43 WIB
Reporter : MG-Camellia Sekar Wangi
Editor : Jefri Ardi

RADARTVNEWS.COM - Lagu berjudul “Kok Iso Yo” dari Guyon Waton berhasil menjadi salah satu tembang patah hati yang paling banyak mewakili perasaan orang-orang. Dengan lirik berbahasa Jawa yang sederhana namun menyayat, lagu ini seolah mengisahkan perasaan universal: ditinggalkan tanpa alasan jelas, padahal sudah begitu tulus mencintai.

Penggalan lirik “Kok iso yo? Kok tegel yo? Opo salahku? Ning endi luputku?” adalah jeritan hati yang familiar bagi banyak orang. Betapa seringnya seseorang bertanya-tanya, apa sebenarnya kesalahan dirinya hingga harus ditinggalkan oleh orang yang begitu dicintai. Pertanyaan itu tak jarang tak pernah mendapat jawaban, meninggalkan luka yang hanya bisa dipendam sendiri.

Guyon Waton mengemas lagu ini dengan nuansa musik khas mereka yang sederhana namun kuat, berpadu dengan vokal penuh emosional. Liriknya menampar realita kehidupan asmara: kadang yang tulus justru hanya mendapat balasan luka. Seperti baris “Masalah asmoro, mung kebagian loro”, banyak orang merasa bahwa kisah cinta mereka hanya berujung pada penderitaan, bukan kebahagiaan yang diharapkan.

BACA JUGA:Lebih dari Sekadar Cokelat, Kakao Punya Segudang Khasiat

Fenomena ini tentu bukan hal asing. Dalam kehidupan nyata, ada begitu banyak kisah cinta yang kandas karena hadirnya orang ketiga. Lagu ini dengan gamblang menggambarkan itu lewat kalimat “Mergo ngaboti tresno anyarmu sing liyo”. Betapa pedihnya mengetahui bahwa perjuangan dan ketulusan kita ternyata kalah oleh pesona cinta baru yang dimiliki pasangan.

Tak berhenti di situ, penderitaan hati semakin terasa ketika kenyataan harus diterima. “Durung siap nompo kenyataan, kowe disanding wong liyo” adalah potret nyata dari sulitnya move on. Luka masih basah, tapi justru harus menelan fakta pahit bahwa orang yang pernah kita cintai kini sudah bersama orang lain. Siapa pun yang pernah patah hati tentu tahu, menerima kenyataan seperti ini bukan hal mudah.

Meski penuh kesedihan, lagu “Kok Iso Yo” juga menyelipkan doa dan pengharapan. Ada lirik “Gusti, tulung paringono ati sing kuat kanggo ngadepi asmoro ugal-ugalan” yang terasa begitu dalam. Saat manusia tak sanggup menanggung beban hati, satu-satunya jalan adalah memohon kekuatan dari Tuhan. Ini adalah bentuk kepasrahan yang justru makin menambah makna lagu ini: bahwa tidak semua hal dalam hidup bisa kita kendalikan, terutama soal cinta.

Menariknya, lagu ini bukan hanya menjadi teman bagi mereka yang sedang patah hati, tetapi juga mengajarkan bahwa realita asmara memang tak selalu indah. Ada kalanya kita harus jatuh, menangis, bahkan hancur berkeping-keping. Namun dari situ pula kita belajar arti keikhlasan.

Lagu “Kok Iso Yo” akhirnya bukan sekadar karya musik, melainkan cermin kehidupan. Setiap baitnya mengajarkan bahwa cinta tak selalu berbalas, dan bahwa manusia perlu kuat menghadapi kenyataan. Mungkin itu sebabnya, lagu ini begitu digemari, karena berhasil menyuarakan perasaan banyak orang dengan bahasa yang sederhana, jujur, dan tulus.

Pada akhirnya, “Kok Iso Yo” bukan hanya lagu tentang ditinggalkan, tapi juga tentang perjalanan hati: dari cinta, pengkhianatan, hingga akhirnya pasrah menerima takdir.

BACA JUGA:Bintang Drama Tiongkok Yu Menglong Meninggal Usai Terjatuh dari Gedung

Kategori :