Sastra Lisan dan Bahasa
Masyarakat Lampung memiliki bahasa sendiri, yaitu Bahasa Lampung, dengan dua dialek utama: Api dan Nyo. Selain itu, sastra lisan seperti pepatah-petitih, mantra, dan hikayat masih dilestarikan dalam berbagai upacara adat.
Busana dan Kain Tradisional
Salah satu warisan budaya paling terkenal dari Lampung adalah kain Tapis – kain tenun sulam benang emas yang digunakan dalam upacara adat dan simbol status sosial. Busana adat Lampung juga dilengkapi dengan mahkota siger untuk wanita dan kopiah emas untuk pria, melambangkan kehormatan dan keanggunan.
Upacara dan Nilai Sosial
Masyarakat Lampung menjunjung tinggi adat istiadat yang diatur dalam sistem hukum adat. Beberapa upacara penting antara lain:
1. Upacara Cangget: Tarian dan ritual dalam pernikahan atau pelantikan gelar adat.
2. Upacara Khitanan dan Kematian: Dijalankan dengan adat dan doa khusus.
3.Be gawi: Upacara besar saat pelantikan gelar atau peristiwa penting keluarga.
Nilai-nilai piil pesenggiri (harga diri), nemui nyimah (ramah tamah), dan nengah nyampur (aktif dalam masyarakat) merupakan fondasi budaya Lampung yang dijunjung tinggi.
Pelestarian Budaya
Di tengah arus modernisasi, budaya Lampung terus dijaga melalui sanggar seni, pembelajaran bahasa daerah, serta event budaya seperti Festival Krakatau. Generasi muda pun mulai dilibatkan dalam pelestarian budaya melalui sekolah dan komunitas kreatif.