RADARTVNEWS.COM — Asap rokok dikenal sebagai ancaman serius bagi kesehatan, tidak hanya bagi perokok aktif, tetapi juga bagi orang-orang di sekitarnya. Pertanyaan yang sering muncul adalah apakah benar asap rokok justru lebih berbahaya ketika terhirup oleh orang yang tidak merokok.
Sejumlah penelitian menyebutkan bahwa perokok pasif orang yang menghirup asap rokok dari lingkungan sekitar berisiko mengalami dampak kesehatan yang sama atau bahkan lebih besar dibandingkan perokok aktif. Hal ini disebabkan karena asap yang terpapar ke perokok pasif terdiri dari dua jenis, yaitu asap utama yang dihembuskan perokok, serta asap sampingan yang berasal dari ujung rokok yang terbakar.
Asap sampingan diketahui mengandung kadar racun yang lebih tinggi karena tidak melewati penyaringan, baik oleh filter rokok maupun oleh paru-paru perokok. Zat berbahaya seperti karbon monoksida, amonia, formaldehida, hingga senyawa karsinogenik lainnya banyak ditemukan dalam asap ini.
Risiko kesehatan yang ditimbulkan pun beragam, mulai dari gangguan pernapasan, serangan jantung, hingga kanker paru-paru. Kelompok yang paling rentan terkena dampaknya adalah anak-anak, ibu hamil, dan lansia, terutama jika tinggal atau beraktivitas di lingkungan dengan paparan asap rokok secara rutin.
Di Indonesia, regulasi tentang kawasan tanpa rokok sebenarnya sudah diatur dalam sejumlah peraturan pemerintah. Namun, penerapannya masih belum merata dan sering kali tidak diawasi secara ketat. Akibatnya, banyak masyarakat yang masih terpapar asap rokok di tempat umum maupun di dalam rumah.
BACA JUGA:Seruan Viral di TikTok: Stop Normalisasi Merokok di Dekat Non-Perokok!
Fakta-fakta tersebut menunjukkan bahwa perokok pasif memang menghadapi ancaman kesehatan yang nyata, bahkan bisa lebih serius dibandingkan perokok itu sendiri. Oleh karena itu, upaya pencegahan dan kesadaran kolektif tentang bahaya asap rokok di lingkungan sosial menjadi hal yang sangat penting untuk diperkuat.