Namun, pada masa Orde Baru, makna busana lebih diarahkan pada stabilitas sosial dan peran domestik perempuan, sementara di period reformasi terjadi dinamika baru dalam penggunaan busana.
Perbedaan busana wanita masa lalu dan kini tidak hanya soal model dan fungsi, tetapi juga mencerminkan perubahan peran dan posisi perempuan dalam masyarakat Indonesia.
Dari pakaian yang menunjukkan status sosial dan ketaatan tradisi, kini busana menjadi media ekspresi diri, kenyamanan, dan identitas yang lebih fleksibel dan beragam.
Dengan demikian, Hari Kartini tidak hanya mengenang perjuangan emansipasi wanita, tetapi juga mengajak untuk memahami bagaimana busana wanita Indonesia telah berkembang sebagai cerminan perubahan sosial, budaya, dan politik sepanjang sejarah bangsa.