LAMPUNG, RADARTVNEWS.COM - Di antara gemerlap kejayaan Kerajaan Majapahit yang pernah menguasai Nusantara pada abad ke-13 hingga 15 Masehi, tersimpan sebuah misteri yang belum terpecahkan hingga kini, yakni misteri hilangnya beberapa kota penting yang konon pernah menjadi bagian dari imperium besar ini. Kisah tentang kota-kota yang lenyap hingga saat ini menjadi salah satu teka-teki arkeologi yang paling menantang di Asia Tenggara.
Naskah kuno Nagarakretagama yang ditulis oleh Mpu Prapanca pada tahun 1365 menyebutkan puluhan nama kota dan permukiman yang menjadi bagian dari wilayah kekuasaan Majapahit. Namun, banyak di antaranya yang kini tidak bisa dilacak keberadaannya. Seolah-olah, kota-kota ini telah hilang ditelan bumi, meninggalkan para sejarawan dan arkeolog dalam kebingungan selama berabad-abad lamanya.
BACA JUGA:Pompeii: Kota Romawi yang Membeku dalam Waktu
Salah satu kota yang paling misterius adalah Daha, yang dipercaya pernah menjadi pusat kekuasaan Kerajaan Majapahit sebelum dipindahkan ke Trowulan. Meskipun beberapa ahli menduga lokasinya berada di sekitar Kota Kediri sekarang, bukti-bukti konkret tentang struktur kota dan peradabannya masih sangat terbatas. Yang tersisa hanyalah fragmen-fragmen prasasti dan artefak yang tersebar, seperti kepingan puzzle yang belum lengkap.
Tidak jauh berbeda nasibnya dengan Kota Singasari, yang pernah menjadi ibukota kerajaan pendahulu Majapahit. Meski beberapa reruntuhan candi masih bisa ditemukan di daerah Malang, struktur kotanya yang asli tetap masih menjadi misteri. Para ahli menduga bahwa kombinasi faktor alam dan perang telah menghapus jejak-jejak fisik kota ini dari muka bumi.
Fenomena hilangnya kota-kota Majapahit ini bukan tanpa sebab. Para ahli mengemukakan beberapa teori yang mungkin bisa menjelaskan misteri ini. Pertama, karakteristik bahan bangunan yang digunakan pada masa itu, seperti kayu dan bambu, yang mudah lapuk dimakan waktu. Kedua, aktivitas vulkanik yang intensif di Pulau Jawa mungkin telah mengubur sisa-sisa kota kuno ini di bawah lapisan abu dan lahar.
BACA JUGA:Heracleion: Kota Mesir Kuno yang Ditemukan di Dasar Laut
Faktor ketiga yang tak kalah penting adalah perubahan politik dan sosial yang dramatis. Runtuhnya Majapahit dan masuknya Islam ke Jawa telah mengubah landscape budaya secara radikal. Banyak kota yang kemudian ditinggalkan penduduknya, atau dibangun ulang dengan wajah yang baru, sehingga menghapus jejak-jejak masa lalu.
Upaya pencarian kota-kota yang hilang ini masih terus berlanjut hingga kini. Teknologi modern seperti penginderaan jauh dan pemetaan digital memberi harapan baru. Beberapa tahun terakhir, penelitian menggunakan LIDAR (Light Detection and Ranging) telah membantu mengungkap struktur kuno yang tersembunyi di bawah vegetasi tebal.
Hilangnya kota-kota Majapahit ini bukan sekadar misteri arkeologis. Ia adalah pengingat akan betapa rapuhnya peradaban manusia di hadapan waktu. Sebuah imperium yang pernah begitu perkasa, kini hanya menyisakan teka-teki dan pertanyaan yang belum terjawab. Namun justru dari kegelapan sejarah inilah, kita belajar menghargai warisan masa lalu dan pentingnya melestarikan jejak-jejak peradaban untuk generasi yang akan datang.
Meskipun banyak dari kota Majapahit yang hilang tanpa jejak, semangat untuk mengungkap misteri mereka tidak pernah padam. Setiap penemuan baru, sekecil apapun, adalah langkah maju dalam memahami salah satu periode paling cemerlang dalam sejarah Nusantara.