Cahokia: Metropolis Prakolumbus yang Menghilang di Amerika Utara

Ilustrasi gambaran kehidupan masyarakat Cahokia pada zamannya-pinterest-
LAMPUNG, RADARTVNEWS.COM - Cahokia adalah sebuah situs arkeologi yang terletak di dekat Sungai Mississippi, tepatnya di Illinois, Amerika Serikat. Pada puncak kejayaannya sekitar antara tahun 1050 hingga 1350 Masehi, Cahokia merupakan pusat peradaban terbesar yang ada di Amerika Utara. Lebih dari sekadar pemukiman, Cahokia adalah sebuah metropolis yang menjadi rumah bagi ribuan orang dan pusat kebudayaan masyarakat Pra-Columbus sebelum kedatangan bangsa Eropa. Namun kini yang tersisa dari kota ini, berupa ratusan gundukan tanah (mounds), memberikan gambaran yang mengesankan tentang kehidupan dan pencapaian masyarakat pribumi Amerika yang mendirikan peradaban maju. Dalam artikel berikut ini akan dibahas sedikit tentang sejarah dari kota prakolombus yang menghilang ini.
BACA JUGA:Derinkuyu: Kota Bawah Tanah yang Tersembunyi di Turki
Kemunculan Cahokia sebagai Pusat Urban
Awal mulanya Cahokia berhubungan erat dengan kebudayaan masyarakat Mississippian yang tinggal di wilayah Sungai Mississippi bagian tengah. Sekitar abad ke-11, Cahokia mulai tumbuh menjadi pusat kehidupan masyarakat Mississippian yang makmur. Pada masa itu, Cahokia berkembang menjadi kota yang luas, dihuni oleh sekitar 10.000 hingga 20.000 orang, jumlah yang luar biasa besar untuk zaman tersebut di Amerika Utara.
Masyarakat Cahokia dikenal dengan sistem agrikultur yang maju, yang memungkinkan mereka mengembangkan pertanian jagung sebagai makanan pokok. Mereka membangun kanal-kanal irigasi dan lahan pertanian yang produktif, mendukung kehidupan masyarakat yang stabil dan tumbuh. Cahokia juga memiliki jaringan perdagangan luas yang menghubungkan mereka dengan wilayah-wilayah jauh di Amerika Utara, menunjukkan adanya interaksi budaya dan ekonomi dengan kelompok-kelompok lain, termasuk suku-suku di Great Lakes, Gulf Coast, dan Great Plains.
Arsitektur dan Monumen Cahokia
Cahokia terkenal dengan arsitektur monumental, yang salah satunya adalah Monks Mound, gundukan terbesar di situs ini yang memiliki ketinggian sekitar 30 meter dan luas lebih dari 6 hektar. Gundukan ini diyakini sebagai pusat upacara atau istana bagi pemimpin tertinggi Cahokia. Monks Mound adalah struktur tanah terbesar di Amerika Utara dan dibangun secara manual oleh masyarakat menggunakan keranjang tanah.
Selain Monks Mound, terdapat lebih dari seratus gundukan lain dengan berbagai ukuran yang tersebar di sekitar kota. Gundukan-gundukan ini memiliki fungsi yang berbeda, mulai dari tempat tinggal elit, pusat upacara, hingga pemakaman. Cahokia juga memiliki struktur lain seperti Grand Plaza, sebuah area terbuka yang luas dan berfungsi sebagai pusat kegiatan sosial dan upacara, serta Woodhenge, lingkaran kayu yang diyakini digunakan untuk pengamatan astronomi.
Faktor Kemunduran dan Kehilangan Cahokia
Meskipun pernah mencapai puncak kejayaannya, Cahokia mulai mengalami kemunduran sekitar tahun 1350 Masehi dan akhirnya ditinggalkan. Beberapa teori mengenai penyebab kehancuran Cahokia mencakup masalah lingkungan, konflik internal, dan perubahan iklim. Eksploitasi lahan yang berlebihan dan deforestasi yang intensif mungkin telah menyebabkan degradasi lingkungan, mempengaruhi produksi pangan dan kehidupan penduduk. Perubahan iklim yang menyebabkan musim panas lebih kering dan banjir lebih sering juga diduga menjadi faktor yang memperburuk kondisi hidup di Cahokia.
BACA JUGA:Destinasi Wisata Sejarah di Lampung: Menelusuri Peninggalan dan Situs Bersejarah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: