BANDAR LAMPUNG, RADARTVNEWS.COM -Melindungi anak dari pelaku pelecehan adalah tanggung jawab utama setiap orang tua. Dengan maraknya kasus pelecehan terhadap anak di berbagai tempat, sangatlah penting untuk memberikan anak- anak pengetahuan dan keterampilan untuk melindungi mereka.
Berikut beberapa tip untuk mencegah pelecehan dan memastikan anak tumbuh di lingkungan yang aman.
1. Ajarkan Anak Tentang Batasan Tubuh
Memberikan anak pemahaman bahwa tubuh mereka adalah milik mereka sendiri dan tidak ada orang lain yang berhak menyentuh bagian mana pun dari tubuh mereka tanpa izin. Ajarkan konsep "sentuhan baik" serta "sentuhan buruk".
Setiap kontak atau sentuhan yang menyinggung harus segera dilaporkan, meskipun pelakunya adalah orang yang mereka kenal atau percayai. Gunakan bahasa yang sesuai usia mereka untuk menjelaskan bagian tubuh pribadi yang tidak boleh disentuh orang lain.
2. Mendorong Komunikasi Terbuka
Ciptakan lingkungan di mana anak merasa nyaman membicarakan perasaannya dan apa yang terjadi pada dirinya, baik yang menyenangkan maupun tidak menyenangkan. Anak-anak harus mengetahui bahwa mereka dapat menemui orang tua kapan saja tanpa takut akan hukuman atau pengabaian. Jadilah pendengar yang baik, tanggapi keluhan anak dengan serius, serta hindari menyalahkan mereka jika mereka mengatakan sesuatu yang bersifat menyinggung.
3. Ajarkan Mereka Keterampilan Mengatakan "tidak"
Anak-anak berhak mengatakan "tidak" kepada orang yang membuat mereka tidak nyaman, meskipun itu orang dewasa atau teman sebaya. Bantulah anak-anak memahami bahwa tidak apa-apa untuk mengatakan "tidak" ketika ada sesuatu yang tidak beres. Berikan contoh situasi di mana mereka harus memiliki keberanian untuk mengatakan tidak, dan tekankan bahwa mereka tidak perlu menanggapi permintaan yang menimbulkan rasa takut atau cemas.
4. Kenali Tanda Peringatannya
Sebagai orang tua, penting untuk mengetahui tanda-tanda anak mungkin mengalami pelecahan. Tanda-tanda peringatannya meliputi perubahan perilaku yang tiba-tiba, seperti: meningkatkannya rasa takut, cemas, dan menarik diri dari orang lain.
Anak-anak yang tiba-tiba mengalami mimpi buruk, takut pada orang tertentu, atau mengalami cedera fisik yang tidak diketahui penyebabnya mungkin juga memerlukan perhatian lebih. Selain itu waspadai juga jika anak mulai menggunakan bahasa yang tidak sesuai dengan usianya atau terlibat dalam perilaku seksual.
5. Pantau Aktivitas Anak
Pantau selalu dengan siapa anak berinteraksi, baik di dunia nyata maupun online. Ajari anak untuk membatasi akses media sosial sesuai usianya dan berhati-hati saat berada di dekat orang asing.
6. Jangan Sembunyikan Topik Pelecehan
Jangan takut untuk membicarakan topik pelecehan dengan anak dalam bahasa yang sesuai usianya. Ini membantu anak-anak mengenali dan melaporkan situasi berbahaya.
7. Mengajarkan Anak untuk Berpikir Kritis
Mengajarkan anak untuk waspada terhadap permintaan yang mencurigakan, seperti permintaan untuk menjaga rahasia yang tidak nyaman. Anak-anak harus tahu bahwa mereka dapat mempertanyakan niat orang dewasa.
8. Melibatkan Sekolah dan Lingkungan Sosial
Kenali kebijakan perlindungan anak di sekolah dan berpartisipasi dalam kegiatan sosial anak untuk memastikan bahwa anak-anak berada dalam lingkungan yang aman serta mendukung.
9. Mengajarkan Teknik Dasar Bela Diri
Mengajarkan teknik dasar bela diri meningkatkan rasa percaya diri anak dan kemampuannya dalam melindungi diri dalam situasi berbahaya.
Melindungi anak dari pelaku kekerasan adalah langkah yang harus diambil secara proaktif oleh semua orang tua. Dengan mendidik anak tentang batasan fisik, menjalin komunikasi terbuka, dan mengajari mereka keterampilan dasar bela diri, anak dapat lebih siap menghadapi situasi berbahaya. Selain itu, orang tua hendaknya selalu penuh perhatian, terlibat dalam kehidupan anak, menciptakan lingkungan yang aman, mendukung tumbuh kembang anak dengan kasih sayang serta perlindungan.