وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ
"(Ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat keras." (Ibrahim: 7)
Dengan bersyukur, tidak hanya meningkatkan nikmat, tetapi juga membawa ketenangan dan kebahagiaan dalam hati.
4. Hubungan Baik dengan Sesama
Islam mengajarkan bahwa kebahagiaan tidak dapat dipisahkan dari hubungan baik dengan sesama manusia. Nabi Muhammad SAW bersabda:
"Tidak beriman salah seorang di antara kamu hingga dia mencintai saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri. (HR. Bukhari dan Muslim).
Membangun hubungan yang positif dan saling mengasihi dengan sesama adalah kunci kebahagiaan sosial.
5. Zikir: Obat Kegelisahan Hati
Al-Qur'an mengingatkan kita bahwa mengingat Allah (zikir) adalah sumber ketenangan hati:
الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَىِٕنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِۗ اَلَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَىِٕنُّ الْقُلُوْبُۗ
“(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, bahwa hanya dengan mengingat Allah hati akan selalu tenteram.” (Ar-Ra'd: 28)
Zikir dapat menjadi obat yang ampuh untuk kegelisahan dan kecemasan, juga membawa kedamaian batin yang merupakan komponen penting dari kebahagiaan.
6. Sabar dalam Menghadapi Ujian
Kesabaran dalam menghadapi cobaan hidup adalah kunci untuk mencapai kebahagiaan yang langgeng. Allah SWT berfirman:
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوْعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْاَمْوَالِ وَالْاَنْفُسِ وَالثَّمَرٰتِۗ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيْنَ