Bangsa Yunani dan Romawi Kuno mengembangkan lebih lanjut seni pembuatan parfum, dengan menggunakan minyak zaitun sebagai bahan bahan dasar yang kemudian di campur dengan berbagai aroma.
Parfum sering digunakan dalam upacara adat ataupun upacara keagamaan serta sering juga di gunakan sebagai tanda status sosial.
Abad pertengahan dan Renaisans
4. Timur Tengah
Pada abad ke-9, seorang ahli Kimia di Arab bernama Al-Kindi menuliskan sebuah kitab kimia parfum destilasi, yang menjadi salah satu teks penting di dalam sejarah parfum.
Kemudian seorang ilmuan dari Persian yaitu Avincenna atau Ibnu Sina mengembangkan metode distilasik modern yang kemungkinan merupakan ekstrasi minyak atsiri dari bunga, terutama mawar.
5. Eropa
Pada zaman renaisans, parfum menjadi sangat populer sekali di kalangan bangsawan eropa.
Pada saat itu yang di kenal sebagai Raja Parfum adalah Raja Louis XIV dari Perancis. Dia terkenal sebagai raja parfum karena rasa cintanya terhadap wewangain.
Sehingga Kota Grasse yang berada di Perancis berkembang menjadi pusat industri Parfum di Eropa, yang memproduksi berbagai minyak atsiri dan parfum.
Abad ke-19 dan 20
6. Revolusi Industri
Kemajuan teknologi memungkinkan pembuatan parfum dengan aroma yang lebih tahan lama dan lebih kompleks.
Seperti Parfum “Jicky” oleh Guerlain tahun 1889 yang merupakan parfum pertama yang diciptakan dengan menggunakan bahan sintetis.
7. Abad 20
Industri parfum mengalami revolusi dengan peluncuran Parfum seperti “Channel No. 5” oleh Coco Chanel pada tahun 1921, yang menjadi ikon dalam dunia wewangian.