Bukan untuk menikmati pemandangan. Pantai ini lebih ramai saat pagi, bahkan selepas subuh dan menjelang senja turun. Pengunjung biasanya akan mandi atau berendam di air laut sebagai bentuk terapi.
Belum ada penelitian ilmiah terkait asal mula pantai terapi atau pengobatan ini. Namun sejumlah pengunjung dengan gangguan sakit rematik, pegal – pegal, saraf kaku dan gatal – gatal sudah ”merasa” baikan setelah berendam atau menjalani terapi berapa kali.
”Lumayan ini Mas, rematik saya sudah berangsur – angur reda,” ujar Santori warga Gulak Galik.
Puas berendam atau kedingingan usai berenang, anda bisa menikmati segelas teh atau kopi panas dan mie rebus yang dijajakan oleh beberapa warung ala kadarnya di sana.
”Harapanya, dikelola secara professional oleh Pemkot Bandar Lampung. Kalau gak salah ini kan aset pemerintah,” kata Ujang Tompel, warga Rajabasa.
Dinas Parwisata Bandar Lampung harus lebih peka melihat potensi dan aset wisata yang dimilikinya. Jangan sampai Kepala Dinas Pariwisata hanya duduk di dalam ruang kantor dan tak pernah melihat dan bergerak memajukan potensi wisata.
3. Pantai Duta Wisata
Pantai Duta Wisata merupakan pantai legendaris merupakan aset milik pengusaha lokal di Kota Bandar Lampung. Jaraknya juga sangat dekat, di Jalan RE Martadinata, Kecamatan Teluk Betung Barat.
Bisa ditempuh sekira 10 sampai 15 menit dalam kondisi arus lalu lintas normal atau tidak macet. Karena kawasan ini, jikalau pagi atau petang sangat padat. Apalagi saat libur nasional atau libur panjang, karena merupakan akses menuju lokasi wisata di Kabupaten Pesawaran.
Di sini, pengunjung bisa menikmati panorama indah berupa city view di arah Timur, yakni berupa sunrise yang terbit di antara perbukitan. Lengkung garis pantai juga membuat panorama alam sangat indah dinikmati. Berbalut sepoy tiupan angin laut, membuat kita betah berlama – lama di sini.
Nah, untuk liburan ke pantai di dalam Kota Bandar Lampung, gak perlu hartus nunggu long week end ya. Karena jaraknya sangat dekat dan tentunya, masih ramah di kantong. (*)