Puskesmas telah menyarankan untuk ke rumah sakit tetapi keluarga menolak karena tidak mempunyai BPJS dan biaya.
Petugas gizi Puskesmas langsung menghubungi bidan desa untuk dibantu berkoordinasi dengan pihak pekon, untuk membuat BPJS atas nama Rifaya.
Saat kunjungan kedua di Puskesmas Air Naningan bulan Oktober 2023, kondisi Rifaya masih lemah, kurus, lemah untuk menyusu, pucat, MP-ASI yang diberikan kurang
tepat (tidak memenuhi).
Tekstur yang diberikan tidak tepat dan porsi nya sedikit. Pihak Puskesmas memberikan konseling tentang PMBA (pemberian makan bayi dan anak) yang tepat sesuai usianya.
Selanjutnya bidan desa berkoordinasi dengan pihak pekon menghubungi keluarga kalau SKTM sudah selesai dan sudah menghubungi Dinas Sosial, ada keluarga Rifaya yang akan datang untuk mengurus BPJS.
“”Namun respon dari pihak keluarga lamban, malah seperti mengabaikan,” ujar dia.
Selanjutnya 4 Maret 2024 , Rifaya datang ke puskesmas dan kembali dilakukan pengukuran antropometri dengan hasil yang didapat BB 4,5 kg, TB 65 cm, dan usia 1 tahun 0 bulan 14 hari dengan status gizi yang didapatkan yaitu
PB/U = Sangat Pendek ( Severely stunted)
BB/U = Berat Badan Sangat Kurang (Severely underweight)
BB/PB = Gizi Buruk (Severely wasted )
Kondisi Rifaya kurus, lemah menyusu, oedema tidak ada, pertumbuhan dan perkembangan terhambat, nafsumu makan sangat kurang, MP-ASI kurang tepat, tidak rutin posyadu, saat konseling keluarga menolak kalau anaknya dirawat inap baik dipuskesmas maupun di RS.
Dengan alasan tidak ada BPJS, padahal sudah dibantu untuk mengurus BPJS dari bulan Oktober 2023 lalu.
Selanjutnya 18 April 2024 Tim Puskesmas Air Naningan berkoordinasi dengan pihak pekon untuk melakukan kunjungan rumah, ternyata setelah dikonfimasi Rifaya dan orang tuanya tidak berada dirumah di Pekon Sinar Sekampung, tetapi berada di Kecamatan Pulau Panggung di rumah keluarganya.
Berkoordinasi dengan pihak pekon untuk mengunjungi rumah di Pulau Panggung. Saat kunjungan rumah dikonfirmasi bahwa orang tua Rifaya mengatakan hari itu 18 April 2024 baru mengurus BPJS nya untuk ke Dinas Sosial.
Selanjutnya 25 April 2024 Rifaya kembali datang ke puskesmas dan dilakukan pengukuran antropometri dengan hasil yang masih sama dengan bulan sebelumnya.