RADARTV – Pedagang parsel di kawasan jalur dua Jalan Sultan, Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung mampu meraup omset puluhan juta rupiah dalam satu hari.
Jikalau iklan sirup Marjan sudah muncul di televisi maka dimaknai sebagai penanda datanganya bulan Ramadan.
Maka, salah satu tanda mendekati hari Raya Idul Fitri adalah banyak munculnya pedagang musiman menjajakan parsel.
Antara lain di kawasan jalur dua Jalan Sultan Agung, Labuhan Ratu. Sejak beberapa tahun silam, kawasan ini memang terkenal sebagai sentra parsel.
Lantas bagaimana bisnis ini bisa begitu digandrungi? Berikut liputan Gadis Futhihatu Rahmah.
Inilah jajaran parsel aneka rupa yang banyak terpajang di sepanjang Jalan Sultan Agung. Aneka rupa jenis dan isinya, aneka macam bentuk dan harganya.
Menariknya, pedagang parsel ini hanya ada jelang Hari Raya Idul Fitri. Mereka merupakan pedagang musiman, yang beralih profesi khusus menjual parsel jelang lebaran.
Cikal bakal pedagang parsel ini diawali dari usaha jual beli perlengkapan keranjang parsel berbahan rotan. Keranjang parsel ini dijual bersamaan di gerai atau lapak yang menjual peralatan kebutuhan rumah tangga berbahan kayu dan rotan.
Perlahan dari menjual bahan mentah berupa keranjang. Para pedagang dan keluarganya mulai mendesain aneka bentuk parsel.
”Awalnya dulu dari jualan keranjang parsel bahan rotan saja. Nah, kemudian mulai jual parsel beserta isi,” ujar Uda, salah satu pionir pedagang parsel di kawasan ini.
Usaha jualan parsel ini maju pesat dan mulai diikuti oleh tetangga dan juga pedagang lain. Sebagian ada yang mendesain sendiri. Dalam arti belanja isi parsel dan kemudian mengemas sendiri.
Namun belakangan sudah banyak pengusaha atau distributor yang titip jual di lapak – lapak di sana.
Dari Isi Kue, Kini Isi Barang Pecah Belah
Parsel merupakan bingkisan berisi pelbagai hadiah, seperti aneka kue, makanan dan minuman dalam kaleng, barang pecah belah, yang ditata apik dalam keranjang dan dikirimkan kepada orang-orang tertentu pada hari raya.