RADARTV- Sudah lebih dari tiga hari terakhir Bandar Lampung diguyur hujan deras berturut-turut. Durasi hujannya pun lama, tak pernah di bawah satu jam. Bahkan terkadang hujan turun bisa lebih dari tiga jam.
Tak hanya air, kadang derasnya hujan disertai angin kencang yang mengkhawatirkan. Akibatnya, beberapa daerah di Bandar Lampung dan sekitarnya dilanda banjir, seperti daerah rajabasa, kedamaian, natar dan beberapa daerah lainnya.
Selain di Lampung, beberapa daerah di Indonesia juga mengalami peristiwa ini. Banjir tak hanya berdampak pada kerusakan fisik bangunan dan hunian warga. Terkadang, korban jiwa dan luka-luka juga terjadi akibat peristiwa ini.
Berbagai aktivitas juga terganggu akibat bencana lingkungan ini. Mulai dari aktivitas pendidikan, hingga gangguan aktivitas ekonomi sehari-hari warga. Mulai dari sekolah hingga pasar tradisional.
Banjir juga dapat berdampak pada kesehatan masyarakat, terutama timbulnya dan penyebaran penyakit usai banjir melanda. Hal ini merupakan persoalan serius yang dapat mengancam kesehatan warga.
Berikut beberapa faktor penyebab penyebaran penyakit pasca banjir yang dihimpun dari berbagai sumber:
1. Penyebaran melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi tinja. Hal ini dapat menyebabkan berbagai penyakit berbahaya seperti kolera, diare berat, dan demam tifus. Terutama pada anak-anak dan bayi. Pun orang dewasa, bisa terjangkit jika kurang tanggap pada kebersihan serta kelelahan pasca menghadapi banjir.
2. Penyebaran penyakit melalui nyamuk, terutama Aedes Aegypti yang dapat menyebabkan Demam Berdarah Dengue (DBD). Musim hujan dan pasca banjir menimbulkan banyaknya genangan air. Hal ini dapat menyebabkan nyamuk mudah berkembang biak pada genangan-genangan air tersebut.
3. Penyebaran melalui air kotor. Air yang kotor disaat banjir bisa membawa banyak bakteri. Apalagi jika terkena kulit yang sedang terdapat luka yang terbuka. Akibatnya bisa terjadi infeksi.
Air kotor disaat banjir juga dapat menimbulkan berbagai penyakit kulit. Seperti infeksi jamur hingga kurap yang menyebabkan gatal yang hebat pada kulit.
4. Penyebaran melalui udara. Pasca banjir sering menimbulkan aroma yang kurang sedap. Biasanya akibat dari kelembapan disertai menumpuknya berbagai sampah dan kotoran yang terbawa air.
Aroma kurang sedap ini dapat menjadi indikasi kualitas udara yang menurun. Bisa juga menandakan udara yang terkontaminasi virus atau bakteri pada lingkungan yang lembap dan kotor pasca banjir. Hal ini bisa menjadi salah satu sebab munculnya Infeksi Saluran Pernapasan Akut atau ISPA.
5. Penyebaran penyakit melalui tikus yang kerap muncul pasca banjir. Penyakit leptospirosis adalah penyakit yang disebarkan melalui kotoran tikus yang terdapat pada genangan air. Penularannya melalui luka terbuka di tubuh atau mukosa mulut.
Penyakit ini berbahaya, dapat menyerang sistem pencernaan, ginjal, hati, dan otak. Gejalanya: demam tinggi mendadak, sakit kepala, lemas, mual, nyeri otot, mata merah dan kuning pada mata dan kulit, serta perubahan warna urine.
Jika tidak ditangani dengan cepat, penyakit ini dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius seperti kerusakan ginjal, peradangan pankreas, liver, paru-paru, dan otak.