RADARTV – Proses perburuan atas 4 tahanan yang kabur membobol sel masih dilakukan oleh Polda Lampung. Pencarian dan perburuan melibatkan tim gabungan seluruh polres di Provinsi Lampung.
Namun hingga memasuki hari keenam sejak kabur pada Rabu 6 Desember 2023, empat tahanan kasus narkoba asal Aceh ini belum juga tertangkap. Jajaran Ditresnarkoba dan Ditreskrimum kejar target atas kasus yang menampar wajah Polda Lampung ini.
Diduga ”gerombolan si berat” ini sudah kabur jauh. Mereka memang sudah menyiapkan segala sesuatunya. Mulai dari menyelundupkan mata gergaji besi, hingga menyiapkan tim penjemputan.
Artinya, mereka sempat berkomunikasi dengan jaringan baik melalui penjenguk atau ponsel yang sudah biasa beredar di sel tahanan atau lembaga pemasyarakatan.
Ujung dari kasus ini, sebanyak 6 anggota kepolisian Polda Lampung telah dimintai pertanggungjawaban. Seorang perwira menengah dan enam bintara sudah dimasukan dan ditahan oleh Bidang Profesi dan Pengamanan (Bidpropam Polda Lampung).
Iptu HR, bersama lima bintara yakni Aipda SH, Aipda TS, Bripka TS, Bripka IK, Bripka RA, dan Briptu RK sudah dipatsukan oleh Bidpropam Polda Lampung. Mereka adalah petugas jaga saat malam kejadian tersebut.
"Mereka telah berada di tempat khusus dan siap menjalani sidang kode etik," kata Kombes Umi Fadilah Astutik, Kabid Humas Polda Lampung, Senin 11 Desember 2023.
Dipastikanya, dari pemeriksaan terhadap enam polisi itu akan dilketahui semua sisi remang – remang. Mulai dari apakah masuknya gergaji besi itu ada unsur kesengajaan melibatkan oknum polisi atau karena longgarnya penjagaan dan pengawasan hingga barang tak lazim itu bisa leluasa masuk.
Kemudian, akan diketahui pula aktivitas para penjaga saat malam kaburnya tahanan. Apakah petugas sudah melaksanakan protap atau belum.
”Petugas yang lalai akan dijatuhkan sanksi secara internal,” jelasnya.
Kabid Humas menjelaskan para tahanan melarikan diri melalui jeruji kamar mandi dari sel 7. Berdasarkan rekaman CCTV, geng Aceh ini kabur melalui belakang..
"Sebelum kejadian, pengamanan seperti biasa, petugas pukul 01.30 WIB melakukan penjagaan piket. Lalu baru diketahui hilang sekira pukul 03.00 WIB, setelah seorang tahanan memberi tahu petugas jaga bahwa ada empat tidak berada di kamar selnya.
Polisi menemukan mata gergaji besi dan patahan dua jeruji besi.
Umi mengatakan, pihaknya masih menyelidiki dugaan penyelundupan gergaji besi ke dalam sel. “Apakah memang menyelundupkan atau bagaimana, kami akan selidiki kembali," jelas Mantan Kapolres Metro ini.
Pihaknya memastikan akan mengambil tindakan tegas terukur sebagai opsi terakhir jikalau para tahanan tak mau menyerahkan diri. Pihak keluarga juga diminta kooperatif memberikan informasi atau menyerahkan keluarganya. (*)