Petambak udang Dipasena di Kecamatan Rawajitu Timur, Kabupaten Tulang Bawang mengeluhkan penurunan produksi hingga 75 ton perhari. Ketua Perhimpunan Petambak Pembudidaya Udang Wilayah (P3UW) Lampung Suratman, mengatakan penurunan produksi udang tersebut mulai dirasakan sejak dua tahun terakhir. "Biasanya normal produksi 60 sampai 90 ton per hari tapi sekarang di bawah 15 ton. Sangat prihatin karena jika dimaksimalkan produksi perhari bisa diatas 100 ton," kata Suratman (8/8). Penurunan produksi tersebut salah satunya di pengaruhi oleh pendangkalan saluran irigasi tambak yang mulai dirasakan sejak 10 tahun terakhir dan yang paling parah 2 tahun terakhir. Pada saat 2020 sampai 2021 masih agak bagus dan tahun 2021 dan 2022 sampai sekarang sangat terlihat sekali dampaknya. "Pendangkalan kanal yang terjadi dapat menyebabkan air dari laut sulit masuk ke petak-petak tambak. Selain itu saluran irigasi yang dangkal dapat menyebabkan bakteri yang tidak menguntungkan ikut berkembang," tukasnya. Luas aset yang saluran irigasi ada sekitar 1.490 hektar, sekitar 20 ribu petambang di Dipasena. Saat ini tambak-tambak tersebut dikelola langsung oleh masyarakat. Sementara itu, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Lampung Kusnardi mengatakan dalam melakukan revitalisasi diperlukan kerjasama pihak lain tidak terkecuali swasta. Pemprov Lampung mendukung revitalisasi, karena itu menyangkut kesejahteraan masyarakat Lampung produksi dan ekonomi. Revitalisasi ini nantinya bisa membuat paguyuban atau bekerjasama dengan swasta. "Jika persoalan revitalisasi tersebut adalah status dari lahan. Sehingga diharapkan Badan Pertanahan Nasional (BPN) segera datang ke lapangan untuk melihat dokumen asli mulai dari awal penyerahan. Menurutnya jika HGU memang susah karena menyangkut rahasia negara." ujar Kusnardi.(*)
Produksi Udang Dipasena Anjlok
Selasa 08-08-2023,21:28 WIB
Editor : redaksirltv
Kategori :