BANDARLAMPUNG - Indonesia kaya dengan kebun sawit yang membentang dari Kalimantan hingga Sumatera. Ironinya, hampir tiga bulan minyak goreng langka. Kondisi ini juga terasa di Lampung, Mirisnya, pemerintah hingga kini belum mengambil langkah optimal dalam mensiasatinya. Sedangkan di Bandarlampung, Dinas Ketahanan Pangan menyebutkan kebutuhan minyak goreng dikurangi hingga 70 persen. Dalam dua pekan ini peristiwa berebut minyak goreng di swalayan terus terjadi. Operasi pasar murah yang dilakukan pemerintah belum sepenuhnya membuat harga minyak stabil dipasar-pasar tradisional. Minyak goreng per liter masih ditemukan dengan harga Rp20 ribu hingga Rp25 ribu per liter. Itupun stoknya terbatas. Dinas Ketahanan Pangan Bandarlampung mencatat dalam kurun waktu satu bulan konsumsi minyak goreng di kota Tapis Berseri mencapai 2.536 ton dengan jumlah penduduk 1,1 jiwa rata-rata konsumsi minyak goreng perkapita 70 gram perhari. ’’Kelangkaan minyak di Bandarlampung disebabkan minim nya distribusi dari produsen bahkan terjadi pengurangan distribusi mencapai 70 persen,’’ kata Kadis Ketahanan Pangan Bandarlampung, I Kadek Sumarta. Kadek menambahkan pemerintah kota hanya bisa melakukan intervensi menggelar operasi pasar dan memastikan tidak ada penimbunan di distributor. (sah/rie)
Negeri Kaya Sawit, Minyak Goreng Sulit
Jumat 18-02-2022,20:24 WIB
Editor : redaksirltv
Kategori :