Pupus sudah asa jutaan warga Nahdliyin dan Muhammadiyah yang mendesak penundaan pilkada di tengah pandemi. Jerit getir Ikatan Dokter Indonesia yang berjibaku di garda terdepan pun tak mampu mengusik empati pembuat kebijakan. Mereka menyerah, mereka gugur. Sekalipun dipersenjatai alat perlindungan mumpuni. Virus memang tidak akan pernah membeda-bedakan individu berdasarkan status sosial & ekonomi. Faktanya, fenomena ini tak juga menyentuh psikis penguasa. Petinggi negeri ini bak gagap beretika politik. Memburu tahta, demi syahwat berkuasa. Mengatasnamakan hak konstitusi, jadi dalih yang senantiasa digaungkan. Tujuan politik sejatinya tidak hanya memenuhi hak konstitusi warga negara. Sebab, ada nilai yang jauh lebih beradab. Politik untuk kemanusiaan. Ketika hak hidup dan keselamatan rakyat terancam, untuk apa dipaksa? Siapa yang akan menjamin masa kampanye dan bilik suara tidak akan menjadi klaster potensial? Tak peduli pandemi, tak peduli resesi, pesta demokrasi tetap dilangsungkan. Negeri ironi. Negeri dengan nurani mati rasa. #NEWSTRENDING #PILKADA2020 #COVID19 #BERITALAMPUNG Informasi dan Berita Lainnya Simak di Website : https://radartvnews.com Follow akun twitter kami : @radarlampungtv Follow akun instagram kami : @radarlampungtv Follow akun facebook kami : @radartvlampung
Berebut Tahta di Pusaran Pagebluk
Rabu 30-09-2020,22:02 WIB
Editor : admin
Kategori :