BANNER HEADER DISWAY HD

Keraton Solo Memanas: Gelar PB XIV Diperebutkan Dua Keturunan Raja

Keraton Solo Memanas: Gelar PB XIV Diperebutkan Dua Keturunan Raja

--foto istimewa

RADARTVNEWS.COMKeraton Kasunanan Surakarta kembali menghadapi ketegangan internal setelah dua tokoh dari garis keturunan Pakubuwono XIII dinyatakan sebagai penerus takhta. Situasi ini memunculkan dualisme baru yang mengingatkan pada konflik kepemimpinan tahun 2004.

Penetapan KGPAA Gusti Purboyo dan KGPH Hangabehi sebagai pemegang gelar Pakubuwono XIV berlangsung terpisah setelah PB XIII wafat pada Minggu (2/11/2025). Kondisi tersebut membuat publik kembali menyoroti proses suksesi yang kerap menimbulkan perbedaan pendapat.

PB XIII diketahui menikah sebanyak tiga kali sepanjang hidupnya dan memiliki tujuh anak, terdiri dari dua putra dan lima putri. Dua pernikahan terjadi sebelum ia menjadi raja dan seluruhnya berakhir dengan perceraian, namun masing-masing menghasilkan keturunan.

Pernikahan pertamanya dengan Raden Ayu Endang Kusumaningdyah memberikan tiga putri, yakni GRAy Timoer Rumbai Kusuma Dewayani, GRAy Devi Lelyana Dewi, serta GRAy Dewi Ratih Widyasari. Seluruhnya kini menjadi bagian penting dalam dinamika keluarga besar keraton.

Dari pernikahan kedua dengan Winari, PB XIII dikaruniai tiga anak: almarhum BRAy Sugih Oceania, GRAy Putri Purnaningrum, dan GRM Suryo Suharto yang kemudian dikenal sebagai GPH Mangkubumi atau KGPH Hangabehi. Keturunan inilah yang kini terlibat dalam proses suksesi.

Sementara itu, pernikahan ketiganya bersama Kanjeng Gusti Ratu Pakubuwono menghasilkan seorang putra, GRM Suryo Aryo Mustiko yang kini bergelar GPH Purboyo. Kelak, ia diangkat sebagai putra mahkota pada 27 Februari 2022 bertepatan dengan Tingalan Jumenengan.

BACA JUGA:Raja Keraton Surakarta PB XIII Hangabehi Tutup Usia, Dimakamkan di Imogiri

Sejak pengukuhan sebagai KGPAA Hamengkunegoro, Purboyo menjadi pewaris resmi mendampingi ayahnya hingga PB XIII mangkat. Pada Rabu (5/11/2025), ia menyatakan naik takhta sebagai PB XIV ketika jenazah ayahnya hendak diberangkatkan menuju Makam Raja-raja Imogiri.

“Atas perintah dan titah Sri Susuhunan Pakubuwono XIII, saya, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom Hamengkunegoro, pada hari ini… naik takhta menjadi Raja Keraton Surakarta Hadiningrat dengan gelar… Paku Buwono XIV,” ucap Purboyo di hadapan keluarga.

GKR Timoer selaku kakak tertua menyebut ikrar Purboyo sudah mengikuti paugeran dan menegaskan bahwa deklarasi tersebut dimaksudkan untuk menghindari kekosongan kepemimpinan di tengah suasana duka keluarga besar keraton.

Namun, dinamika berubah ketika pada Kamis (13/11), KGPH Hangabehi ditetapkan sebagai Pakubuwono XIV melalui rapat keluarga besar. Pertemuan tersebut digelar di kompleks keraton dan dihadiri keturunan PB XII serta PB XIII dengan fasilitasi Maha Menteri Tedjowulan.

Keputusan itu, menurut GKR Wandansari Koes Moertiyah atau Gusti Moeng, diambil untuk menjaga persatuan keluarga serta memastikan pelestarian Keraton Surakarta. Ia menilai rapat keluarga adalah ruang musyawarah tertinggi yang harus dihormati.

Di sisi lain, kubu Purboyo tetap bergerak. Pada Sabtu (15/11), digelar upacara adat Jumenengan yang mengesahkan Purbaya sebagai PB XIV. GKR Timoer Rumbaikusuma Dewayani memastikan seluruh rangkaian prosesi dilakukan sesuai aturan adat keraton atau paugeran.

BACA JUGA:Operasi Zebra Krakatau 2025 Dimulai, Polda Lampung Kerahkan 667 Personel untuk Perkuat Disiplin Berlalu Lintas

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: