Ada Apa di Balik Pencoretan Lamine Yamal? Barcelona dan Federasi Saling Tuduh!
--instagram@lamineyamal
RADARTVNEWS.COM – Dunia sepak bola Spanyol kembali memanas setelah keputusan mengejutkan datang dari timnas: Lamine Yamal dicoret dari daftar skuad untuk laga internasional bulan ini. Bocah ajaib berusia 18 tahun itu mendadak tak masuk daftar akhir, dan yang lebih menarik, keputusan ini memicu saling tuduh antara Barcelona dan Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF).
Awalnya, pihak Barcelona menyebut pencoretan ini murni karena faktor cedera ringan yang diderita Yamal usai laga terakhir di La Liga. Klub ingin sang pemain mendapat waktu istirahat penuh agar tak memperparah kondisinya. Namun, kabar yang beredar di Madrid justru berbeda — sumber internal RFEF menyebut Barcelona sengaja menarik Yamal dengan alasan “dibuat-buat”.
Rumor itu makin panas setelah pelatih timnas U-21 Spanyol mengaku tak pernah mendapat laporan medis resmi dari pihak klub. Media lokal seperti Marca dan AS kemudian menulis bahwa keputusan ini berbau politik sepak bola — antara ambisi Barcelona melindungi aset berharganya dan tekad RFEF memanfaatkan Yamal sebagai wajah baru timnas senior.
Yamal sendiri belum berbicara ke publik. Namun, gestur diam dari pemain muda itu justru menambah misteri. Banyak penggemar menduga bahwa ia berada dalam posisi sulit — terjebak antara loyalitas kepada klub yang membesarkannya dan impian membela negaranya di panggung dunia.
BACA JUGA:Messi Buka Suara Soal Piala Dunia 2026: Main Lagi atau Gantung Sepatu?
Sementara itu, pelatih Barcelona dikabarkan kecewa dengan tekanan dari federasi. Ia menilai Yamal sudah bermain terlalu padat sepanjang musim ini dan perlu jeda sebelum jadwal berat Desember nanti. Di sisi lain, petinggi RFEF menilai klub terlalu protektif dan menghalangi perkembangan sang pemain di level internasional.
Di media sosial, topik ini langsung meledak. Tagar #YamalOut dan #ProtectYamal jadi trending di Spanyol. Fans Barcelona menuduh federasi tidak menghormati kondisi pemain muda, sementara pendukung timnas menuding klub bersikap egois demi keuntungan sendiri.
Situasi ini memperlihatkan bagaimana konflik antara klub dan federasi belum juga usai di sepak bola Spanyol, bahkan setelah era Messi dan Ramos berlalu. Kasus Lamine Yamal menjadi simbol betapa rapuhnya keseimbangan antara kepentingan pemain, klub, dan negara.
Jika konflik ini tak segera diselesaikan, bukan tak mungkin masa depan Yamal bisa terganggu — baik secara fisik maupun psikologis. Sepak bola Spanyol kini menanti klarifikasi resmi dari kedua pihak, karena di balik bakat besar seorang Lamine Yamal, tersembunyi badai yang bisa mengguncang harmoni sepak bola negeri Matador.
BACA JUGA:Dari Pit Lane ke P3, Verstappen Curi Sorotan di GP Brasil 2025
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
