BANNER HEADER DISWAY HD

Erick Thohir Tegaskan Sikap Indonesia Usai IOC Larang Jadi Tuan Rumah Ajang Olimpiade

Erick Thohir Tegaskan Sikap Indonesia Usai IOC Larang Jadi Tuan Rumah Ajang Olimpiade

Menpora RI, Erick Thohir--Istimewa

RADARTVNEWS.COM - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Erick Thohir, akhirnya buka suara usai Komite Olimpiade Internasional (IOC) melarang Indonesia menjadi tuan rumah ajang olahraga di bawah payung Olimpiade. Larangan ini datang setelah pemerintah menolak kedatangan delegasi Israel pada ajang World Artistic Gymnastics Championships yang dijadwalkan berlangsung di Jakarta.

Dalam pernyataannya di akun Instagram pribadi pada Kamis (23/10/2025), Erick menegaskan bahwa keputusan pemerintah didasari pada prinsip hukum dan kepentingan nasional. Menurutnya, langkah menolak kehadiran kontingen Israel bukan bentuk diskriminasi, melainkan upaya menjaga keamanan, ketertiban umum, serta kepentingan publik sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

“Kami di Kemenpora, sebagai wakil Pemerintah Indonesia, berpegang pada prinsip untuk menjaga keamanan, ketertiban umum, dan kepentingan publik dalam setiap penyelenggaraan event internasional,” ujar Erick.

Ia menambahkan, kebijakan tersebut juga sejalan dengan UUD 1945 yang menegaskan komitmen Indonesia terhadap ketertiban dunia dan kedaulatan nasional.

BACA JUGA:IOC Hentikan Pencalonan Indonesia untuk Olimpiade 2036 Usai Penolakan Visa Atlet Israel

Meski memahami konsekuensi dari keputusan itu, Erick menilai Indonesia tetap harus konsisten pada nilai dan prinsip negara. “Kami memahami bahwa keputusan ini membawa konsekuensi, di mana selama Indonesia tidak dapat menerima kehadiran Israel, IOC memutuskan bahwa Indonesia tidak dapat menjadi tuan rumah kejuaraan dunia, event Olimpiade, Youth Olympic Games, dan kegiatan lain di bawah payung Olimpiade,” ungkapnya.

BACA JUGA:IOC Jatuhkan Sanksi Berat kepada Indonesia Usai Tolak Atlet Senam Israel

IOC sebelumnya menyatakan bahwa mereka akan menghentikan seluruh dialog dengan Komite Olimpiade Indonesia (KOI) hingga pemerintah memberikan jaminan resmi bahwa semua peserta, tanpa memandang kewarganegaraan, dapat masuk ke Indonesia. IOC juga merekomendasikan federasi olahraga internasional lain untuk tidak menggelar kegiatan di Indonesia sampai ada kepastian hukum soal prinsip non-diskriminasi.

Meski demikian, Erick memastikan bahwa pemerintah tetap berkomitmen membangun ekosistem olahraga nasional. “Indonesia akan terus berperan aktif dalam berbagai ajang olahraga di tingkat Asia Tenggara, Asia, maupun dunia,” tegasnya.

Ia juga menegaskan bahwa pembangunan olahraga Indonesia akan difokuskan pada penguatan 17 cabang olahraga unggulan dan peningkatan fasilitas pelatihan bagi atlet nasional. Erick berharap langkah ini dapat menjaga semangat olahraga nasional tetap berkibar di tengah dinamika politik internasional.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: