Plogging: Tren Olahraga Sehat yang Ramah Lingkungan
Plogging tren olahraga sehat yang ramah lingkungan --
BANDARLAMPUNG, RADARTVNEWS. COM - Olahraga saat ini tidak lagi sekadar soal menjaga kesehatan tubuh, melainkan juga menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat modern. Banyak orang mencari jenis olahraga yang tidak hanya bermanfaat untuk fisik, tetapi juga memberi nilai tambah lain, seperti kebersamaan dan kepedulian terhadap lingkungan. Dari sinilah berbagai tren olahraga baru terus bermunculan.
BACA JUGA:2 Pelari Nasional Bersinar di Titan Run 2025
Selain lari maraton, bersepeda, atau yoga, kini hadir aktivitas unik bernama plogging. Olahraga ini pertama kali populer di Eropa, dan kini mulai dikenal luas di berbagai negara, termasuk Indonesia. Keunikannya ada pada gerakan sederhana yang menggabungkan lari santai dengan aksi sosial membersihkan sampah.
BACA JUGA:Target Kilometer: Panduan Agar Lari Lebih Terarah
Fenomena plogging menjadi bukti bahwa olahraga bisa lebih dari sekadar aktivitas fisik. Ia mampu membawa pesan moral sekaligus menggerakkan partisipasi masyarakat dalam menjaga kebersihan ruang publik. Dengan cara ini, setiap langkah lari bukan hanya menyehatkan tubuh, tetapi juga ikut memberi manfaat bagi bumi.
Di tengah tren olahraga modern yang semakin berkembang, plogging kemudian mendapat perhatian lebih. Aktivitas ini memadukan kegiatan lari santai atau jogging dengan aksi memungut sampah di sepanjang jalan. Tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan tubuh, tetapi juga memberi dampak positif terhadap lingkungan.
BACA JUGA:Pentingnya Memahami Negative Split bagi pelari
1. Tren olahraga baru
Plogging mulai dikenal sebagai olahraga yang menawarkan dua manfaat sekaligus. Saat berlari, peserta juga melakukan gerakan tambahan seperti membungkuk dan jongkok untuk mengambil sampah. Gerakan ini bukan hanya melatih otot dan membakar kalori lebih banyak, tetapi juga membuat ruang publik lebih bersih.
2. Asal-usul dari Swedia
Istilah plogging pertama kali muncul di Swedia pada tahun 2016. Kata ini berasal dari gabungan plocka upp yang berarti memungut, dan jogga yang berarti berlari. Ide sederhana itu lalu menyebar ke berbagai negara, menjadikannya tren global yang memadukan olahraga dengan kepedulian lingkungan.
3. Penyebaran global
Kini, plogging dikenal luas di berbagai belahan dunia. Kegiatan ini bukan hanya olahraga, melainkan juga gerakan sosial yang melawan pencemaran sampah. Banyak komunitas lari, organisasi sosial, hingga sekolah ikut mengadopsinya sebagai agenda rutin.
Lebih menarik lagi, plogging sering dilakukan dalam kelompok. Hal ini menciptakan kebersamaan dan memperkuat semangat gotong royong. Di Indonesia sendiri, plogging mulai mendapat perhatian, terutama di kota-kota besar, sebagai salah satu cara menjaga kebersihan lingkungan sekaligus menumbuhkan kesadaran masyarakat.
Manfaat Plogging
Dari sisi kesehatan, plogging memberikan variasi gerakan yang lebih lengkap daripada jogging biasa. Membungkuk, jongkok, hingga mengangkat sampah melatih otot tubuh bagian bawah dan meningkatkan stamina. Tubuh menjadi lebih bugar dan kalori terbakar lebih banyak.
Dari sisi lingkungan, setiap sampah yang dipungut menjadi kontribusi nyata menjaga ruang publik. Jika semakin banyak orang terlibat, sampah di jalan, taman, dan kawasan umum bisa berkurang drastis. Selain itu, kegiatan ini juga mengingatkan bahwa menjaga kebersihan adalah tanggung jawab bersama.
BACA JUGA:Finish lebih cepat manggunakan Start Line
Cara Melakukan Plogging
Untuk memulai plogging, persiapannya cukup sederhana: gunakan pakaian olahraga, sepatu lari, sarung tangan, dan kantong untuk menampung sampah. Pilih rute lari yang sering dipenuhi sampah, seperti taman kota atau trotoar.
Setelah pemanasan, mulailah berlari santai. Saat menemukan sampah, berhenti sejenak untuk mengambilnya lalu lanjutkan berlari. Ulangi hingga rute selesai. Setelah itu, buang sampah ke tempatnya, bahkan lebih baik jika dipisahkan antara organik dan non-organik.
Plogging bukan sekadar tren, melainkan gerakan yang membawa manfaat ganda. Ia menyehatkan tubuh sekaligus membantu menciptakan lingkungan yang lebih bersih. Dengan aktivitas sederhana ini, kita bisa membuat perubahan nyata di lingkungan sekitar.
Lebih dari itu, plogging juga menumbuhkan rasa kepedulian bersama. Ia mengingatkan bahwa kebersihan kota adalah tanggung jawab kolektif, bukan hanya pemerintah. Semakin banyak orang yang ikut, semakin besar pula dampak positifnya.
Kini saatnya menjadikan plogging sebagai gaya hidup. Ajak keluarga, teman, maupun komunitas untuk ikut serta. Langkah kecil ini, jika dilakukan bersama-sama, akan menciptakan masa depan yang lebih sehat dan lingkungan yang lebih bersih.
BACA JUGA:Perbedaan Jogging, Running, dan Sprinting: Mana yang Cocok untuk Kamu
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
