Malaysia Salurkan Dua Ton Bantuan Medis untuk Korban Banjir di Aceh
-Dok. Pemprov Aceh-
RADARTVNEWS.COM – Bantuan medis berskala besar dari Malaysia tiba di Bandara Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar, pada Sabtu (29/11) sekitar pukul 19.00 WIB. Pengiriman tersebut mencakup dua juta obat-obatan dan alat kesehatan dengan total berat dua ton yang dibawa melalui pesawat kargo khusus.
Gomez Medical Services bersama tim kemanusiaan Blue Sky Rescue Malaysia memimpin proses pengiriman bantuan tersebut dari Kuala Lumpur. Posko Penanggulangan Bencana Hidrometreologi Aceh menyatakan kedatangan paket medis ini menjadi dukungan internasional pertama yang masuk setelah Siklon Senyar melanda wilayah Aceh sejak 22 November 2025.
Laporan Posko menyebut seluruh obat-obatan dan peralatan medis diterbangkan langsung menuju Bandara Sultan Iskandar Muda yang berlokasi di Blangbintang, Kabupaten Aceh Besar. Informasi dari Antara menyebut total bantuan yang diterima berjumlah dua juta pieces dengan berat keseluruhan mencapai dua ton.
Pesawat kargo yang digunakan dalam misi pengiriman ini disiapkan khusus untuk kebutuhan kemanusiaan. Seluruh muatan disusun agar dapat segera disalurkan ke daerah yang terdampak paling serius akibat bencana hidrometeorologi yang memicu kerusakan cukup luas di berbagai kawasan Aceh.
BACA JUGA:Prabowo Tinjau Tiga Provinsi Terdampak Banjir–Longsor di Sumatra
Siklon Senyar yang berlangsung sejak 22 November 2025 menyebabkan banjir dan longsor di sejumlah wilayah, mengganggu aktivitas masyarakat dan merusak banyak infrastruktur. Kehadiran bantuan medis internasional pertama ini diharapkan memperkuat pelayanan kesehatan di lokasi yang membutuhkan penanganan segera.
Posko Penanggulangan Bencana Hidrometreologi Aceh menegaskan bahwa bantuan dari Malaysia menjadi langkah awal dukungan luar negeri dalam upaya penanggulangan dampak bencana. Seluruh peralatan medis yang diterima akan dikoordinasikan dengan petugas kesehatan untuk memastikan distribusi berlangsung tepat sasaran.
Sebelumnya, Gubernur Aceh Muzakir Manaf menetapkan status tanggap darurat bencana untuk seluruh provinsi. Keputusan tersebut diambil menyusul kondisi banjir dan longsor yang meluas, memengaruhi banyak daerah, dan menuntut percepatan langkah penanganan di tingkat pemerintah daerah maupun pusat.
Status tanggap darurat diberlakukan selama 14 hari, terhitung sejak 28 November hingga 11 Desember 2025. Pemerintah daerah menilai kebijakan tersebut diperlukan untuk memudahkan mobilisasi logistik, proses evakuasi warga, serta kerja sama antarlembaga dalam menangani situasi darurat yang berlangsung.
Penetapan status ini sekaligus menjadi landasan percepatan dukungan operasional dalam menghadapi dampak bencana yang terus berkembang di berbagai wilayah. Dengan adanya kebijakan tersebut, distribusi bantuan, termasuk paket medis dari Malaysia, dapat dijalankan lebih efisien sesuai kebutuhan lapangan.
Pemerintah Aceh berharap kolaborasi lintas lembaga dan dukungan internasional dapat memperkuat upaya pemulihan di daerah terdampak. Bantuan medis dua ton yang dikirim Malaysia menjadi bagian dari respons cepat untuk memastikan layanan kesehatan tetap berjalan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
