Tersinggung Ucapan, Sekretaris BPKAD Pukul Wartawan
radartvnews.com-Diduga tersinggung, Sekretaris Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) Ainudin Salam menganiaya Yantoni salah satu wartawan mingguan. Kejadian tersebut terjadi di salah satu ruangan kantor Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba). Sekitar pukul 10.00 Wib, korban datang ke kantor BPKAD, saat kejadian Yantoni tidak seorang diri melainkan bersama satu orang lainnya Robin. Kepala Bagian (Kabag) Hukum Setdakab Tubaba, Sofiyan Nur, S.Sos.,M.IP Kepada sejumlah awak media saat ditemui diruang kerjanya mengatakan bahwa, atas kejadian dimaksud pihaknya telah mengkonfirmasi sekretaris BPKAD Ainuddin Salam terkait kejadian tersebut dan berdasarkan hasil konfirmasinya dikatakan bahwa, peristiwa tersebut terjadi bermula dari permintaan uang sejumlah Rp50 juta rupiah kepada BPKAD atas penerbitan berita dugaan pungli di kantor BPKAD Tubaba. "Berdasarkan keterangan pak Ainudin Salam peristiwa itu bermula dari permintaan uang sejumlah 50 juta rupiah kepada kantor BPKAD Tubaba atas penerbitan berita dugaan pungli dikantor BPKAD, namun pihak BPKAD mengatakan bahwa pihaknya tidak dapat memberikan uang tersebut karena pengeluaran uang negara harus prosedur dan dapat dipertanggung jawabkan," terangnya, Selasa (17/9). Menurut Sofyan, akibat permintaan uang Rp50 juta rupiah tersebut tidak dapat direalisasikan oleh BPKAD diduga membuat Yantoni Kesal dan terdapat pesan yang disampaikan oleh Yantoni melalui Staf BPKAD yang menurut Ainuddin Salam membuat dirinya sangat tersinggung, karena telah masuk dalam wilayah pribadinya. "Pak Ainuddin sangat tersinggung dengan pesan Yantoni yang disampaikan melalui Staf BPKAD yang mengatakan bahwa jangan mati dulu Ainudin sebelum ketemu dengan saya (Yantoni) ya bilang sama Ainudin,"tukasnya. Sementara, Kepada sejumlah awak media saat ditemui diruang kerjanya, Selasa (17/9/2019) Ainuddin Salam membenarkan peristiwa tersebut yang menurutnya dirinya khilaf dan telah terjadi kesalahpahaman antara kedua belah pihak. "Atas nama pribadi saya menghaturkan permohonan maaf kepada seluruh teman- teman wartawan atas peristiwa ini, saya khilaf dan saya mengakui bahwa sikap saya sangatlah tidak pantas sebagai pemimpin, sekali lagi saya mohon maaf," ungkapnya. Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, kasus dugaan penganiayaan tersebut telah dilaporkan oleh pelapor Yantoni bin Sahrul dengan laporan Polisi LP/162/IX/2019/POLDA LAMPUNG/RES TUBA/SEK TENGAH tanggal 17 September 2019 dengan terlapor atas nama Ainuddin Salam dengan laporan tentang penganiayaan. Bahkan, usai laporan tersebut diterima, pihak Polsek Tulang Bawang Tengah (TBT) telah melakukan Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dikantor BPKAD Tubaba, Tiyuh Panaragan kecamatan Tulang Bawang Tengah. Dilain pihak, Yantoni kepada sejumlah wartawan mengaku dirinya saat memasuki ruangan Sekretaris BPKAD langsung menerima pukulan di bagian pipi sebelah kiri sebanyak 2 kali, dan bagian leher tengkuk belakang 1 kali, serta menarik baju sampai robek bagian depan. Yantoni memaparkan, kedatangannya bersama wartawan lainnya ke kantor BPKAD guna mengklarifikasi terkait pemberitaan dugaan pungli di OPD tersebut.( Edz/Jef )
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: