asn

Angin Monsun Sebabkan Suhu Lampung Capai 15 Derajat Celcius

Angin Monsun Sebabkan Suhu Lampung Capai 15 Derajat Celcius

Badan meteorologi klimatologi dan geofisika (BMKG) Lampung, merilis puncak musim kemarau provinsi Lampung, masih akan berlangsung hingga akhir September mendatang. Menurut Rudy Hariyanto, kasi data BMKG, saat ini wilayah Indonesia termasuk Lampung memasuki musim kemarau hingga akhir September dan Agustus hingga September merupakan puncak kemarau pada tahun 2019 ini.

Saat ditanya mengenai angin yang akhir akhir ini bertiup kencang di wilayah Bandar Lampung dan sekitarnya, Rudy menjelaskan, bahwa angin yang bertiup kencang disebabkan oleh aktifnya monsun Australia. Monsun australia merupakan angin yang bergerak dari benua Australia menuju benua Asia. Karakterisitik angin monsun ini dingin dan kencang karena angin hanya melewati daratan dan bergerak tanpa membawa masa udara.

Lalu mengenai suhu dingin yang terasa, secara teori musim kemarau menyebabkan awan yang ada di atmosfer hanya sedikit, sehingga sinar panjang yang dikeluarkan oleh matahari ke bumi, langsung dipantulkan kembali oleh bumi sehingga bumi tidak menyimpan panas sinar matahari untuk malam hari. Fenomena monsun Australia ini menyebabkan Lampung terasa dingin ketika malam hari, dan tercatat suhu terendah sejak Juli lalu  di Lampung Barat yang mencapai 15 derajat celcius.

Selain itu, Rudy menginformasikan kepada seluruh masyarakat Lampung, bahwa per 06 Agustus, BMKG Lampung merilis tiga titik hotspot dengan tingkat kepercayaan diatas 80%. Artinya bahwa tiga titik tersebut rawan kebakaran lahan atau hutannya sangat tinggi. Tiga titik tersebut yakni, Lampung Tengah, Mesuji, dan Lampung Barat, BMKG menghimbau kepada seluruh masyarakat agar terus waspada akan terjadinya potensi kebakaran lahan atau hutan.

Menurut data BMKG Lampung, sepanjang Juli hingga Agustus 2019, terpantau pada alat BMKG angin terkencang tercatat dengan kecepatan 33 km/jam, terjadi pada tanggal 3 Agustus lalu, di Bandar Lampung. BMKG menghimbau kepada seluruh masyarakat agar tetap waspada dan berhati hati saat berkegiatan diluar rumah. (Put/Ri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: