Hari Malaria Sedunia 2025: Menghidupkan Kembali Upaya Pencegahan dan Pengendalian Malaria

Hari Malaria Sedunia 2025: Menghidupkan Kembali Upaya Pencegahan dan Pengendalian Malaria

--

RADARTVNEWS.COM- Setiap tanggal 25 April, dunia memperingati Hari Malaria Sedunia.

Momen penting untuk meningkatkan pemahaman dan memperkuat tekad bersama dalam melawan malaria, penyakit yang masih menjadi ancaman kesehatan utama di banyak negara, termasuk Indonesia. 

Pada tahun 2025, tema yang diusung adalah "Malaria Ends with Us: Reinvest, Reimagine, Reignite" yang mengajak semua lapisan masyarakat dan pemangku kebijakan untuk menghidupkan kembali upaya pencegahan dan pengendalian malaria demi mempercepat eliminasi penyakit ini secara global.

Malaria masih menjadi penyakit mematikan yang merenggut satu nyawa setiap menit, dengan sebagian besar kematian terjadi di wilayah Afrika WHO.

Faktor seperti perubahan cuaca ekstrem, konflik, dan tekanan ekonomi menghambat akses layanan pencegahan, diagnosis, dan pengobatan malaria di banyak negara endemis.

Di Indonesia, malaria tetap menjadi masalah kesehatan utama dengan kasus signifikan terutama di Provinsi Papua. 

Gejala malaria meliputi demam tinggi, menggigil, sakit kepala, dan kelelahan berat yang jika tidak segera ditangani dapat berakibat fatal. 

Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi parasit Plasmodium.

Pemerintah bersama berbagai organisasi kesehatan terus menjalankan berbagai strategi efektif.

Seperti memberikan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat, mendistribusikan kelambu yang sudah diberi insektisida, melakukan fogging untuk mengendalikan populasi nyamuk, serta memperluas akses terhadap layanan diagnosis dan pengobatan yang cepat dan tepat guna.

Upaya ini sangat bergantung pada keterlibatan aktif masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan bebas dari risiko malaria.

Partisipasi aktif masyarakat sangat dibutuhkan untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan bebas malaria.

Hari Malaria Sedunia 2025 menjadi panggilan bersama untuk memperkuat tekad dalam mengakhiri malaria. 

Dengan pengetahuan, alat pencegahan, dan pengobatan yang tersedia, serta komitmen yang diperbarui, kita semua memiliki peluang besar untuk mewujudkan dunia tanpa malaria. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: