Pemprov Lampung Alokasikan Rp10 Miliar untuk Alat Pengering Hasil Panen, Petani Sambut Antusias

Pemprov Lampung Alokasikan Rp10 Miliar untuk Alat Pengering Hasil Panen, Petani Sambut Antusias

--Pemprov Lampung mengalokasikan dana Rp10 miliar untuk mendistribusikan 24 alat pengering hasil panen ke berbagai desa, mendukung hilirisasi pertanian dan kesejahteraan petani, sumber foto : media x

Bandar Lampung, RADARTVNEWS.COMPemerintah Provinsi Lampung menunjukkan komitmennya terhadap peningkatan kesejahteraan petani dengan mengalokasikan dana sebesar Rp10 miliar untuk pengadaan alat pengering hasil pertanian atau dryer. Program ini diluncurkan sebagai bagian dari strategi memperkuat hilirisasi sektor pertanian lokal.

Wakil Gubernur Lampung, Jihan Nurlela, menyampaikan bahwa pada tahap awal akan didistribusikan 24 unit alat pengering berkapasitas 20 ton ke berbagai desa yang belum memiliki fasilitas pengering hasil panen. Salah satu wilayah yang diprioritaskan adalah Suoh, Kabupaten Lampung Barat, yang dikenal sebagai lumbung padi namun masih minim fasilitas pascapanen.

 “Salah satu lokasi yang menjadi perhatian adalah Suoh, karena meskipun di sana ada lumbung padi, namun belum tersedia dryer. Ini sangat penting untuk meningkatkan nilai jual hasil panen petani,” ujar Jihan dalam keterangannya, Selasa (22/4/2025).

Program ini tidak hanya menyasar komoditas padi, tapi juga jagung, kakao, dan produk pertanian lainnya yang rentan rusak jika tidak segera dikeringkan. Dengan adanya dryer, masa simpan hasil panen akan lebih panjang dan petani bisa menjualnya dengan harga lebih kompetitif.

Lebih lanjut, Jihan menekankan pentingnya penguatan hilirisasi pertanian di Lampung. Ia menyebut selama ini nilai tambah dari produk pertanian justru dinikmati daerah luar. Oleh karena itu, Pemprov bertekad agar ke depan, petani tidak lagi hanya menjual gabah, tetapi sudah dalam bentuk beras siap jual.

“Selama ini hilirisasi ada di luar Lampung. Program ini adalah langkah awal agar hilirisasi bisa hadir dan berkembang di sini,” tambahnya.

Selain program alat pengering, Pemprov Lampung juga tengah menggencarkan penyediaan Pupuk Organik Cair (POC) sebagai bagian dari penguatan produktivitas lahan. Microba Center Lampung telah disiapkan sebagai pusat produksi POC dengan kapasitas 80 ton, cukup untuk dua kali masa tanam.

Sebanyak 500 gabungan kelompok tani (Gapoktan), yang mencakup 190.851 petani di 15 kabupaten/kota, akan menerima distribusi pupuk ini. Total lahan yang tercakup mencapai 175.788 hektare, mencerminkan cakupan luas dari program ini.

Inisiatif ini disambut positif oleh petani, yang berharap alat pengering dan dukungan pupuk organik ini dapat mengatasi persoalan klasik pascapanen sekaligus membuka peluang keuntungan lebih besar.

Dengan langkah ini, Lampung semakin mantap menempatkan diri sebagai provinsi sentra pertanian unggulan yang tidak hanya kuat di sektor hulu, tapi juga tangguh dalam hilirisasinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: