Diterjang Puting Beliung, Begini Nasib Ratusan Rumah di Indramayu

Diterjang Puting Beliung, Begini Nasib Ratusan Rumah di Indramayu

--sumber foto : rayhan

RADARNEWS.COM - Angin puting beliung menerjang dua kecamatan di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, pada Minggu sore (16 Maret 2025), menyebabkan kerusakan parah pada ratusan rumah warga serta sejumlah fasilitas umum. Kejadian alam yang berlangsung cepat ini menimbulkan kepanikan warga dan memaksa mereka mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Bencana tersebut terjadi sekitar pukul 16.45 WIB, dengan pusat terparah berada di Desa Bugis, Kecamatan Anjatan, serta Desa Curug, Kecamatan Kandanghaur. Menurut keterangan warga setempat, sebelum angin datang, langit mulai tampak gelap dengan awan pekat disertai pusaran angin yang muncul dari arah persawahan. Tidak lama setelah itu, pusaran angin bergerak cepat menuju permukiman warga.

"Sekitar pukul empat sore, warga mulai melihat awan menggulung dan pusaran angin yang makin lama makin besar. Dalam hitungan menit, angin itu menyapu atap-atap rumah dan menghancurkan beberapa bangunan," kata Abdul Fatah, Sub Koordinator Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Indramayu.

Berdasarkan data sementara dari BPBD Indramayu, sebanyak 110 unit rumah warga di Desa Bugis mengalami kerusakan. Dari jumlah tersebut, 35 rumah mengalami kerusakan berat dan sisanya rusak ringan. Di Desa Curug, setidaknya sembilan rumah terdampak, dengan empat di antaranya rusak berat.

Kerusakan yang terjadi umumnya berada pada bagian atap rumah. Meski demikian, tidak ada laporan bangunan yang ambruk total maupun korban jiwa sejauh ini.

Tak hanya permukiman, angin puting beliung juga merusak sejumlah fasilitas umum. Dua unit sekolah, sebuah puskesmas, dan gedung olahraga (GOR) ikut terdampak akibat kuatnya hembusan angin. Kondisi tersebut membuat aktivitas pelayanan publik di wilayah tersebut terganggu sementara waktu.

Selain itu, video yang beredar di media sosial menunjukkan angin berputar cepat di atas kolam dan menyapu daerah permukiman dengan dahsyat. Dalam video tersebut terlihat warga berusaha menyelamatkan diri dan menyelamatkan barang-barang penting.

Camat Anjatan, Uus Wuspito, menyampaikan bahwa bencana ini berdampak pada enam rukun tetangga (RT) di Desa Bugis, yaitu RT 13, 14, 15, 08, 10, dan 11. Ia menambahkan bahwa selain rumah warga, beberapa pohon besar tumbang dan menghalangi jalan-jalan utama, sehingga perlu segera dievakuasi oleh tim gabungan dari Forkopimcam dan para relawan.

“Hingga kini kami masih terus mendata kerusakan yang terjadi, dan proses evakuasi serta penanganan darurat masih berlangsung,” ujar Uus.

BPBD Kabupaten Indramayu, bersama relawan, petugas desa, dan aparat kecamatan, masih berjibaku di lapangan untuk melakukan langkah-langkah tanggap darurat. Tenda-tenda pengungsian mulai didirikan untuk menampung sementara warga yang rumahnya tidak bisa lagi dihuni.

Pemerintah daerah juga mengimbau warga untuk tetap waspada, terutama menghadapi cuaca ekstrem yang masih mungkin terjadi dalam beberapa hari ke depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: