Pengolahan Sampah Organik Melalui Biokonversi Sampah Menjadi Maggot dan Ecoenzyme Di Bank Sampah Hatim Berseri

Pengolahan Sampah Organik Melalui Biokonversi Sampah Menjadi Maggot dan Ecoenzyme Di Bank Sampah Hatim Berseri

KIPRAH : Dosen STIPER Dharma Wacana Metro dalam program Pengabdian Kepada Masyarakat.-Stiper Dharma Wacana-

METRO, RADARTVNEWS.COM - Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIPER) Dharma Wacana Metro melaksanakan Pengabdian Kepada Masyarakat pada skema Program Pengabdian Masyarakat Pemula (PMP).

Mengusung tema “ Optimalisasi Pengolahan Sampah Organik Melalui Biokonversi Sampah Menjadi Maggot dan Ecoenzyme di Bank Sampah Hatim Berseri Kelurahan Hadimulyo Timur Kota Metro Provinsi Lampung. 

PMP ini bertujuan agar kegiatan tersebut yaitu untuk meningkatkan kesadaran, ketrampilan, dan kemampuan Bank Sampah beserta nasabahnya dalam berkontribusi menciptakan Lingkungan Bersih dan Sehat melalui Daur Ulang Sampah menjadi produk yang bernilai ekonomis yaitu Maggot, Kasgot dan Eco-enzyme.

Dengan adanya kegiatan pengabdian berupa pendampingan dan pelatihan ini diharapkan dapat memberikan dukungan berupa sarana dan inovasi agar program-program Bank Sampah Hatim Berseri berjalan lebih efektif dan terorganisir serta berkelanjutan dalam mewujudkan Lingkungan Bersih dan Sehat. 

BACA JUGA :Pengabdian Dosen STIPER Dharma Wacana Metro Memberdayakan Remaja Karang Taruna Desa Astomulyo Melalui Program

Pengabdian tersebut juga memberikan pelatihan atau peragaan guna memberikan keterampilan dalam menghasilkan suatu produk yang berkualitas dan bernilai ekonomis dari suatu limbah ataupun sampah. 

Kegiatan Pengabdian Masyarakat pada STIPER Dharma Wacana ini diketuai oleh Nurleni Kurniawati, S.Pd., M.Si. dengan melibatkan anggota Tim dosen dari Jurusan Agribisnis yaitu Feby Musti Ariska, S.P., M.Si. dan Windu Mangiring S.P.T, M.P. 

Menurutnya, sejauh ini kerjasama Bank Sampah Hatim dengan para nasabah Bank Sampah sudah berjalan baik. Jika dilihat dari proporsi kemampuan pengolahan Bank Sampah Hatim hanya mampu mengolah sampah organik yang lebih sedikit dibanding dengan sampah anorganik. 

Hal ini terlihat dari kemampuan Bank Sampah Hatim yang hanya mampu mengolah sampah organik dari Pondok Pesantren dan warung Makan menjadi masgot dan kasgot, sedangkan sampah organik dari nasabah perseorangan belum mampu diolah maupun didaur ulang menjadi produk yang lebih bermanfaat dan bernilai ekonomi. 

BACA JUGA :Usung Tema Air, Festival Pangan Lokal 2023 Bangun Kekuatan Ekonomi Masyarakat Berbasis Pertanian

Sehingga selama ini sampah organik dari para nasabah Bank Sampah Perseorangan hanya dibuang begitu saja dan bisa menjadi pemcemaran lingkungan. 

Sasaran dari kegiatan ini yaitu Nasabah Bank Sampah Hatim Berseri dan warga sekitar Bank Sampah. Mereka merupakan sasaran yang berpotensi untuk dilakukannya pendampingan dan pelatihan agar kemampuan dan pemahamannya dalam mengolah sampah organik menjadi optimal dan produk yang bervariatif. Dengan optimalnya hasil budidaya maggot dan kasgot akan menjadi peluang bisnis yang diharapkan mendapat tambahan pendapatan dari pengolahan sampah. 

Konsep tersebut merupakan salah satu bentuk kegiatan Pengabdian Masyarakat yang dilakukan STIPER Dharma Wacana setelah lulus Hibah program Pengabdian Masyarakat Pemula (PMP) 2024 dari Kementerian Pendidikan Budaya, Riset, dan Tekonologi (Kemendikbudristek). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: