Warga Kagungan Ratu Kaget, Oknum Polisi Buang Tembakan
radartvnews.com – Peristiwa yang terjadi pada kamis, sekitar pukul dua dini hari ini. Berawal ketika Suef Efendi bersama Aden yang sedang melintas di Jalan Desa Kagungan Ratu dengan mengendarai sepeda motor tiba-tiba di pepet dua mobil sambil membuang tembakan. Karena merasa takut kedua orang pengendara motor ini melarikan diri hingga tergusur di pinggir sawah. Menurut Suef, karena mendengar suara tembakan tidak lama berselang sejumlah warga menuju lokasi tempat dirinya tergusur. Tanpa basa-basi sejumlah orang pengendara mobil yang diketahui Anggota Polres Pesawaran menggunakan seragam langsung menghajar warga yang hendak mendekat untuk memastikan kejadian. Di tanya ada berapa orang aparat dirinya tidak bisa memastikan. Namun, sepengetahuannya ada tiga orang yang menggunakan seragam salah satunya adalah Wakapolres Pesawaran. Sedikitnya sepuluh warga yang mendekati lokasi mendapatkan perlakuan yang tidak baik oleh aparat, seperti di pukuli, di tendang, dan di todong serta di hantam dengan gagang senjata api. Sedangkan Zubaidi, salah satu warga yang harus mendapatkan jahitan di bagian kepalanya karena di duga di hantam gagang pistol sangat menyesalkan tindakan arogan yang dilakukan Anggota Polres Pesawaran. Di mana kedatangan dirinya ke lokasi di karenakan mendengar tembakan dan teriakan minta tolong. Sementara itu, saat di mintai klarifikasi terkait kronologis masalah ini, Kapolres Pesawaran AKBP, Mohamad Syarhan? mengungkapkan bahwa sebelumnya, pihaknya mendapatkan laporan dari masyarakat mengenai adanya tindakan pidana judi koprok ?yang telah di lakukan penyelidikan di Dusun Grujukan I, Desa Roworejo dan Ponco Kresno, Kecamatan Negerikaton dan berhasil menciduk sebanyak enam orang serta 13 sepeda motor dan satu unit mobil. Saat ini Aparat membawa tersangka dan barang bukti ke Polres melihat ada orang yang melintas dengan sepeda motor dan mencoba memberhentikan karena sudah lewat dari jam batas kewajaran. Namun, pengendara malah melarikan diri dan meneriaki anggota sebagai pencuri. Ketika di tanya pendapat terkait aksi spontanitas warga yang datang kelokasi untuk melihat kondisi yang terjadi justru mendapatkan pukulan dari para anggota. Syarhan ?menyatakan bahwa pihaknya sama sekali tidak melakukan aksi berutal seperti yang diakui warga.(Jef/Win)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: