Pelaku Pembacokan 6 Pelajar Diamankan, Komnas PA Bandar Lampung : Upaya Pencegahan Belum Maksimal
BARANG BUKTI : Polresta Bandar Lampung menunjukan senjata tajam yang digunakan kelompok remaja membacok lawannya--
RADAR TV - Enam orang anggota geng motor telah diamankan oleh Unit PPA Satreskim Polresta Bandar Lampung, yang terlibat penganiayaan terhadap dua pelajar yaitu, SFR (17) dan DRR (16) di depan tempat wisata Sumur Putri, Bandar Lampung, Jumat (19/7/ 2024 ) lalu. Enam anggota geng motor yang dimankan, berinisial DP dan MN yang berusia 15 tahun, AL, RH, dan M, masing masing berusia 16 tahun, serta BA, 18 tahun.
Kanit PPA Polresta Bandar Lampung Iptu Gustomi Dendi mengatakan, dalam peristiwa ini setelah mengumpulkan bukti dan keterangan saksi, petuga mengamankan 7 orang anak yang di duga terlibat dalam peristiwa tersebut.
“Berdasarakan keterangan saksi dan bukti dilampung diamankan 7 orang, namun dalam pemeriksaan 5 orang 6 ditetapkan sebagai anak berurusan dengan hukum atau ABH dan 1 orang tersangka” ungkap nya.
Dari hasil pemeriksaan kejadian ini bermula dari saling ejek di sosial media hingga akhirnya bertemu dan melakukan aksi tawuran.
“ada nya saling ejek di sosial media yang memicu anak anak itu untuk saling menyerang dan bertemu hingga terjadi nya aksi tawuran” jelasnya.
Dari para ABH Polisi berhasil mengamankan barang bukti senjata tajam yang sudah dimodifikasi menjadi golok panjang berbentuk gergaji. Sementara itu Ketua Komnas PA (Perlindungan Anak ) Kota Bandar Lampung Ahmad Apriliandi Passa, menyebutkan bahwa tawuran remaja di kategorikan sebagai kenakalan remaja, yang kian marak saat tahun ajaran baru.
“Sejak akhir-akhir ini kian marak seiring dimulai nya tahun ajaran baru” ungkapnya. Sejauh ini sudah banyak upaya yang dilakukan dari pihak terkait namun belum ada dampak secara langsung untuk menekan angka kenakalan remaja.
“ Kami pantau sudah ada upaya bersama dari pihak kepolisian dan Pemerintah Kota Bandar Lampung untuk menekan angka kenakalan remaja dalam bentuk tawuran antar pelajar, penyalahgunaan narkoba, bullying dan lain sebagainya dengan membentuk satgas di sekolah, namun hal itu belum sama sekali berdampak untuk menekan angka kenakalan remaja “ ungkap nya saat di konfirmasi
Dirinya pun berpendapat Edukasi ke sekolah dan lingkungan rawan kenakakan remaja harus terus secara masif bukan saat ada moment tertentu saja. dan tanggung jawab ini bukan hanya satu pihak saja, namun secara holistic seperti masyarakat juga harus memiliki upaya yang sama dalam menekankan angka kekerasan dalam bentuk tawuran pelajar dan lain sebagainya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: