Pemadaman Listrik Lebih dari 9 Jam, Aktivitas Warga Terganggu, Ini Kata PLN!

Pemadaman Listrik Lebih dari 9 Jam, Aktivitas Warga Terganggu, Ini Kata PLN!

TERGANGGU : Aktivitas layanan adminduk di Pemkot Bandar Lampung.-Gadis Futhihatu Rahma-

RADARTV – Pemadaman aliran listrik oleh PT Perusahaan Listrik Negara lebih dari 8 jam telah menyebabkan aktivitas di hampir semua daerah di Provinsi Lampung lumpuh.

Pemadaman serentak atau black out terjadi hari Selasa 4 Juni 2024, mulai pukul 11.00 siang. Namun hingga pukul 17.00, hanya sejumlah kawasan daerah yang nyala.

Sejumlah daerah di Bandar Lampung hingga pukul 20.00 WIB atau 9 jam berlalu belum juga menyala. Warga mengaku kesal karena aktivistas sehari – hari tergangu. 

Pemadaman ini sebagai dampak perbaikan atas gangguan transmisi SUTT 275 kv (kilovolt) di Lubuk Linggau – Lahat, Sumatra Selatan, Selasa 4 Juni 2024. 

Manager Komunikasi dan TJSL PLN UID Lampung Darma Saputra menyatakan PT PLN (Persero) tengah bergerak cepat mengatasi gangguan kelistrikan yang terjadi pada sejumlah jaringan transmisi di Pulau Sumatra.

”Ratusan personel PLN telah diterjunkan ke lapangan guna menelusuri penyebab gangguan agar segera memulihkan kembali sistem kelistrikan yang terdampa,” kata Darma Saputra.

Darma menyebutkan karena sifatnya gangguan transmisi, jadi kita upayakan pemulihan segera. Hingga pukul 17.00 WIB, memang sudah ada yang mulai menyala. Seperi kawasan jalan protokol. 

Namun aliran listrik di jalan utama masih banyak yang belum menyala. ”Saat ini, berangsur-angsur listrik sudah masuk Lampung, sedang tahap penormalan,” sambung Darma.

Dari pantauan radar lampung media group, pemadaman di Kota Bandar Lampung berlangsung merata. Seluruh trafick light atau lampu pengatur lalu lintas (lampu merah) padam. 

Termasuk trafick light di Bundaran Tugu Adipura. Ini merupakan sebuah pemandangan langka. Sempat terjadi krodit, karena tak ada polisi yang mengatur lalu lintas.  

Kalangan rumah tangga juga mengeluhkan pemadaman ini. Sejumlah warga di Kelurahan Gedong Air Kecamatan Tanjung Karang Barat yang mengandalkan listrik sebagai sumber penghidupan merasa terganggu.

”Mala mini terpaksa tidak mandi. Saya gunakan pompa air. Jadi gak ada air sama sekali,” kata Ummu Satria.

Dirinya juga mengaku tak bisa masak nasi karena magic com tak bisa digunakan. ”Sudah masak sayur dan lauk. Tapi nasinya belum masak karena biasa pakai magic com,” kata dia seraya tertawa.

Pun begitu dengan aktivis perkantoran sangat terganggu. Di lingkungan Pemkot Bandar Lampung, begitu terjadi pemadaman, mayoritas ruangan organisasi perangkat daerah (OPD) menjadi gelap. Banyak ASN memilih keluar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: