BMKG Ingatkan Ancaman Tsunami Pasca Letusan Gunung Ruang, Begini Kondisi Terkini

BMKG Ingatkan Ancaman Tsunami Pasca Letusan Gunung Ruang, Begini Kondisi Terkini

Letusan Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara -Foto : ANTARA/HO-PVMBG/aa.-

Dini menjelaskan awan jenis itu dihasilkan akibat adanya sumber panas seperti yang terjadi ketika Gunung Ruang meletus. Bahkan, kebakaran hutan juga acapkali memicu pertumbuhan awan pyrocumulus.

Dimana saat erupsi, gunung api tidak hanya mengeluarkan material vulkanik tapi ada juga energi panas yang dapat memanaskan udara di atas kawah atau area atas gunung api tersebut.

 "Udara panas tersebut akan naik secara konveksi yang diiringi dengan pencampuran gas, air, material vulkanik hingga terbentuk gumpalan awan vertikal," pungkas Dini.

Dari catatan, Gunung Ruang memiliki ketinggian puncak 725 meter di atas permukaan laut dan sekaligus membentuk satu pulau tersendiri yang terpisah dengan pulau lainnya.

Pulau Ruang memiliki dua kampung, yakni Kampung Limpatehe dan Kampung Pumpente. Lokasi kedua kampung dengan jumlah penduduk 838 jiwa itu hanya berjarak 2,5 kilometer dari puncak Gunung Ruang.

Saat erupsi dan berstatus Awas, seluruh penduduk di Kampung Limpatehe dan Kampung Pumpente sudah dievakuasi ke tempat aman agar mereka terhindar dari bahaya erupsi dan awan panas.

Gunung Ruang yang bertipe strato dengan kubah lava secara administratif berada di Desa Tulusan, Kecamatan Tagulandang Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara.

Gunung api berstatus level IV atau awas tersebut diamati secara visual dan instrumental dari Pos Pengamatan Gunungapi (PGA) yang berlokasi di Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara. 

Terpisah, Badan Geologi Kementerian ESDM mengingatkan potensi tinggi gelombang tsunami yang diakibatkan oleh erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara mencapai 25 meter.

Ketua Tim Kerja Gunung Api Heruningtyas mengatakan potensi tsunami ini mengancam daerah di sisi barat dari Pulau Tagulandang.

"Kalau dari sejarah, potensi tsunaminya tadi di ketinggian 25 meter," kata Heruningtyas dalam acara daring, Kamis (18/4/2024).

Heruningtyas menjelaskan potensi tsunami yang disampaikan pihaknya berkaca pada sejarah erupsi Gunung Ruang pada Maret 1871.

Gelombang pasang melanda pantai Tagulandang dengan ketinggian yang diperkirakan mencapai 25 meter. Bencana saat itu menurutnya telah menelan korban sebanyak 300 sampai 400 orang.

Heruningtyas mengatakan potensi tsunami itu dapat terjadi bila material dari erupsi Gunung Ruang jatuh ke laut dan menyebabkan ketinggian muka air laut meningkat.

Menurutnya, masyarakat yang berada dalam radius 6 kilometer dari Gunung Ruang harus segera mengevakuasi diri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: