Real Count 77,23% DPRD Lampung Dapil 4 : PDIP Jawara Raih 3 Kursi, Parosil Donasi Suara Tertinggi di Lampung

10. PKS 14,895 suara 4,99 %

Tak Dapat Kursi 

8. NasDem 13,708 suara 4,59 %

Analisa Kemenangan dan Perolehan Kursi 

PDIP 3 kursi 

Di saat dapil lain terjungkal perolehan suara dan kursinya atau stagnan. Namun tidak dengan caleg PDIP untuk kursi DPRD Lampung dapil 4.

Jikalau saat pemilu 2019 hanya meraih dua kursi melalui Yanuar Anwar dan Dadang Sumpena. Maka dalam pemilu 2024 ini ada satu nama yang begitu luar biasa dan layak disematkan penghargaan kepada sang hero. 

Dia tak lain adalah Parosil Mabsus. Kader tulen PDIP ini mampu menjaga marwah kemenangan di kandang banteng. 

Bupati Lambar periode 2017 – 2022 membuktikan jika Lambar, Pesbar dan Tanggamus merupakan daerah basis PDIP dan tetap merah. 

BERI SUARA : Parosil Mabsus saat memberikan suara pemilu 2024.-tim pemenangan-

Bahkan, Parosil membukukan diri sebagai caleg dengan perolehan suara personal paling tinggi mencapai 43.518 atau berkontribusi sekitar 48 % dari perolehan akumulasi partai dan caleg lain yakni 89.767. Jumlah suara ini paling tinggi di antara 84 caleg lolos parlemen.

Menariknya, dari data internal PDIP, akumulasi suara masih akan terjadi. Suara khusus adik kandung petahana DPR RI Mukhlis Basri diyakni bisa mencapai 54 ribu lebih. 

Dengan penambahan suara yang signifikan maka diproyeksikan suara PDIP bisa tembus di angka 100 K lebih. Jika sudah begitu, maka siap – siap caleg nomor 4 tertinggi yakni petahana Dadang Sumpena bisa naik DPRD Lampung.

”Terima kasih kepada para masyarakat di dapil 4 Lampung Barat, Pesisir Barat dan Tanggamus, dan kepada konstituen yang telah mempercayakan amanah kepada saya. Terima kasih tak terkira kepada tim pemenangan parpol, relawan dan saksi. Ayo kita kawal suara hingga keputusan pleno dan penetapan pemilu,” kata Parosil Mabsus. 

Suara Parosil Mabsus ini mampu menggendong dua kader lain untuk duduk di DPRD Lampung. Keduanya yakni petahana Yanuar Irawan 9,542 dan Mantan Wakil Bupati Tanggamus AM Syafi’I 9.507. 

Sumber: