Konflik Satwa Liar – Manusia : Seorang Petani Suoh Lampung Dimangsa Harimau Sumatra

Konflik Satwa Liar – Manusia : Seorang Petani Suoh Lampung Dimangsa Harimau Sumatra

FOTO ILUSTRASI : Harimau-freepix-

RADARTV – Konflik antara satwa liar dan manusia kembali terjadi di Provinsi Lampung. Seorang petani di Pemangku Sumber Agung 2, Pekon Sumber Agung, Kecamatan Suah, Kabupaten Lampung Barat (Lambar) meninggal dunia (MD) usai dimangsa oleh harimau Sumatra. 

Peristiwa nahas itu menimpa Gunarso bin Sai’un, pada Kamis 8 Februari 2024. Korban diketahui menjadi korban dari keganasan sang raja rimba Sumatra itu menyusul penemuan warga atas jasad korban dalam kondisi mengenaskan.  

Kronologis Peristiwa 

Pada hari Kamis pagi, seperti biasa korban izin pamit untuk meladang. Biasanya Gunarso pulang ke rumah sebelum hari gelap. Namun hingga pukul 17.30 WIB, korban belum juga tiba di rumah.

Gunawan, adik korban mengajak tetangga yakni Amrin, dan Jasbani bersama – sama berupaya mencari korban. Pencarian mulai menemukan tanda – tanda, ketika ditemukan sepeda motor jenis Yamaha Vega sekira 200 meter jelang memasuki areal kebun milik korban. 

Firasat para saksi mulai muncul saat mereka mulai menemukan sepatu, golok dan celana milik korban dalam kondisi berserakan, robek bercampur bercak darah. Mereka meneruskan pencarian ke arah semak belukar pakis. Di sanalah, korban ditemukan dalam kondisi penuh luka cabik, cakar, dan gigitan harimau.

”Korban Gunawan ditemukan dalam kondisi mengenaskan. Sekujur tubuhnya penuh dengan darah, sejumlah anggota tubuh ada yang hilang dan banyak tulang patah,” kata salah satu saksi. 

Atas penemuan ini, saksi melaporkan kepada aparat pekon (desa) dan Polsek BNS.  Aparat kepolisian, pekon dan warga mengevakuasi jasad korban ke Puskesmas Sri Mulyo guna menjalani visum et repertum. 

Berdasarkan hasil pemeriksaan medis oleh  kepala UPT Puskesmas Pekon Sri Mulyo dr. Vina Sangga Viviani disebutkan jikalau korban diperkirakan telah meninggal dunia sekira 7 jam.

”Bagian pinggul dan alat kelamin (maaf) hilang dengan luka robek dan sayat pada tubuh korban,” tulis keterangan medis. 

Ditemukan luka robek di atas telinga kanan, tulang kaki bagian paha kanan patah, tempurung kepala bagian belakang berlobang, lengan kiri patah dan terdapat sekitar 14 Luka cakar di punggung korban.

”Dapat disimpulkan korban meninggal dunia dengan sebagian organ tubuh (Pinggul) hilang karena diterkam (dimansa) binatang buas jenis harimau,” jelasnya.

Sejauh ini, barang bukti yang berhasil diamankan adalah pakaian korban, sepeda motor, golok dan sepatu. Semuanya robek dan ada bercak darah.  

Pihak kepolisian usai konflik satwa liar dan manusia ini langsung berkoordinasi dengan Resor Kehutanan Suoh dan BKSDA Bengkulu guna penanganan satwa liar disekitar kebun warga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: