PR Berat Atasi TBC : Indonesia Peringkat 2 Dunia Kasus Tuberkulosis
PEMERIKSAAN PARU-freepix-
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan laporan itu menginformasikan kasus TBC terus meningkat dari 10 juta orang di 2020 menjadi 10,3 juta orang pada 2021 dan kembali naik menjadi 10,6 juta orang pada 2022.
Kementerian Kesehatan RI bekerja sama dengan pemerintah pusat dan daerah serta berbagai fasilitas kesehatan untuk menggencarkan penemuan kasus Tuberkulosis (TBC) sebagai upaya penurunan kasus di Indonesia.
"Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin telah meningkatkan target penemuan kasus menjadi 68.000 kasus per bulan atau 17.000 kasus per minggu dari semula 60.000 per bulan," kata Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi kepada Antara, di Jakarta, belum lama ini.
Pihaknya mengatakan Kemenkes akan meningkatkan penemuan kasus TBC aktif dengan investigasi kontak atau di populasi umum dan populasi berisiko.
Di lain pihak, Kemenkes juga akan meningkatkan penemuan kasus TBC pasif dengan skrining TBC di seluruh poli atau unit pemeriksaan, seperti puskemas, rumah sakit, dan klinik status TBC pada pasien komorbid lain misalnya seperti Orang Dengan HIV AIDS (ODHIV), diabetes melitus, perokok dan lansia.
Menurut dia penemuan kasus merupakan salah satu cara pemutusan rantai penularan dan cara menyembuhkan kasus TBC. "Jika upaya penemuan kasus dan pemutusan rantai penularan TBC dilaksanakan secara optimal. Dan 90 persen kasus di masyarakat ditemukan dan diobati, maka harapannya di beberapa tahun ke depan insidensi TBC dapat menurun," ujar Nadia.
Disamping itu, peningkatan akses layanan, kontribusi, kolaborasi seluruh fasilitas pelayanan kesehatan baik pemerintah dan swasta melalui Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) menjadi salah satu kunci pembiayaan pengobatan kasus TBC. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: