PT Alus Berikan Kompensasi ke Warga Ketibung Perbaiki Rumah Rusak

PT Alus Berikan Kompensasi ke Warga Ketibung Perbaiki Rumah Rusak

Foto: dokumen www.radartv.disway.id--

RADARTV- Keluhan warga Dusun Campang Kanan, Desa Tanjungan, Kecamatan Katibung, Lampung Selatan mendapat tanggapan dari PT Andesit Lumbung Sejahtera (PT Alus). Pihak perusahaan berjanji akan memperbaiki rumah warga yang rusak akibat dampak ledakan dari aktifitas penambangan.

Pihak perusahaan juga berjanji akan segera melakukan perbaikan, namun akan dilakukan pendataan terlebih dahulu dan dimusywarahkan lebih lanjut agar tidak terjadi miss komunikasi.

General Manager PT Andesit Lumbung Sejahtera Troy Fahzar, mengatakan pihaknya membuka selebar lebarnya apa yang menjadi keluhan warga. ia juga menyatakan telah memberikan bantuan ke warga sekitar.

"Kami membuka dan menerima keluhan warga, selanjutnya kami juga telah memberikan bantuan kepada warga yang terdampak," jelasnya.

 BACA JUGA:Rusak Rumah, Pengeboman Batu di Kecamatan Sido Mulyo Diprotes Warga Ketibung

Pengeboman Batu PT Alus di Kecamatan Sido Mulyo Diprotes Warga Ketibung

Diberitakan sebelumnya, Aktifitas pengeboman batu dikeluhkan warga Dusun Campang Kanan, Kecamatan Katibung, Lampung Selatan. Akibat pengeboman batu oleh PT Alus rumah warga menjadi rusak.

Yarsih salah stau warga Dusun Campang Kanan menjelaskan,  dentuman dan getaran kuat membuat dinding rumah miliknya retak.

Perusahaan batu split PT Alus hampir setiap hari melakukan pengeboman untuk memecahkan batu, dalam sehari terjadi peledakan 2 hingga 5 kali.

"Tembok rumah retak karena suara dentuman dan getaran akibat bom. Sehari terjadi dua hingga lima ledakan," kata Yarsih.

Kondisi ini sudah dirasakan warga selama lebih dari 5 tahun. Selain merusak rumah warga juga khawatir atas keselamatan terutama anak anak. Ledakan keras melontarkan batu hingga ke perkebunan warga yang berjarak sekitar 300 meter dari perusahaan.

"Kami takut kan rumah jadi terbelah.Batu juga mentalnya sampai kebun yang jaraknya ratusan meter, jadi anak-anak bahaya kalau main," jelas Yarsih (22/11/23).(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: