Mahasiswa Asal Lampung Bentang Spanduk Saat Wisuda : Minta Kapolri Usut Pelaku Pembunuhan Ayahnya
TUNTUT KEADILAN : Aksi Candra mahasiswa Universitas Negeri Malang asal Lampung.-tangkap layar-
RADARTV – Banyak cara dilakukan untuk mencari keadilan. Seperti dilakukan mahasiswa Universitas Negeri Malang (UMN) asal Provinsi Lampung.
Candra Friyandy Harianja mahasiswa asal Kabupaten Tulang Bawang melakukan aksi fenomenal sesaat usai di wisuda menjadi sarjana pada Sabtu 11 November 2023.
Di hadapan ratusan mahasiswa, dosen, rektor dan keluarga wisudawan minus ayah Candra. Wisudawan ini membentangkan spanduk berisi tuntutan kepada Kapolri Jendral Listyanto Sigit Prabowo agar menuntaskan kasus pembuhan yang menimpa ayahnya.
Sontak video aksi mahasiswa asal Lampung ini viral di jagat maya. Chandra masih mengenakan toga lengkap membentangkan spanduk meminta tolong ke Kapolri untuk menangkap pembunuh ayahnya.
Video viral yang diterima www.radatv.disway.id, awalnya hanya berisi konten proses wisuda seperti pada umumnya.
Setelah mendapat giliran namanya di panggil, Candra beranjak dari kursi dan maju ke depan. Setelah prosesi pemindahan tali toga dari kiri ke kanan dan menerima ijazah serta ucapan selamat.
Remaja ini beranjak menuju jalan ke luar. Namun ketika sampai di tengah auditorium, Chandra meletakan ijazah dan mulai membuka gulungan spanduk.
Isinya sangat mengejutkan : "Pak Kapolri tolong saya!! tangkap semua pelaku pembunuhan Bapak saya almarhum Pembadin Harianja. Tulang Bawang - Lampung #Bantukawalkasusini," tulisnya.
”Kakak saya (Candra) melakukan tindakan tersebut karena kesal pengusutan kasus ini jalan di tempat. Cuma ada satu orang yang ditetapkan jadi tersangka. Padahal pelakunya sudah jelas lebih dari satu orang,” ujar Agung – adik kandung Candra.
Sebelumnya diberitakan, Pembadi Harianja (61) ayah Candra ditemukan meninggal dunia dalam sumur belakang rumah di Kampung Gedung Bandar Rahayu, Kecamatan Gedung Meneng, Kabupaten Tulang Bawang pada 20 Agustus 2023.
Sebelum dimasukkan ke dalam sumur, korban dibunuh sekira tanggal 17 Agustus 2023 lalu. Selanjutnya oleh pelaku (yang diduga lebih dari satu orang) dimasukan ke dalam sumur.
Atas lambatnya penanganan yang dilakukan Polres Tulang Bawang, pihak keluarga dan kuasa hukum melaporkan penanganan kasus oleh Polres Tuba ke Bidpropam Polda Lampung.
”Supaya jernih dan presisi, wajar jika kami menuntut keadilan agar penyidik bekerja professional,” jelasnya.
Diketahui, Pembadi Harianja (61) ditemukan meninggal dunia dalam sumur rumahnya di Kampung Gedung Bandar Rahayu, Kecamatan Gedung Meneng, Kabupaten Tulang Bawang pada 20 Agustus 2023 lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: