Disdikbud Lampung Siapkan Sanksi Bagi Kepala Sekolah dan Pelaku Tawuran

Disdikbud Lampung Siapkan Sanksi Bagi Kepala Sekolah dan Pelaku Tawuran

SIAPKAN SANKSI : Disdikbud Lampung pastikan sudah siapkan sanksi bagi sekolah dan pelajar terlibat tawuran. -Jeni Pratika Surya-

RADARTV – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Lampung sudah menyiapkan sanksi bagi sekolah yang terlibat tawuran. Sanksi tegas bagi kepala sekolah, dan siswa yang terlibat tawuran maut, akan dijatuhkan setelah proses tindak pidana berjalan. 

Sejauh ini, Disdikbud Lampung masih menanti proses penyelidikan hukum. Mulai dari siapa saja pelaku atau tersangka dalam peristiwa ini.

Kepastian ini disampaikan Sekretaris Disdikbud Lampung Tommy Efra Handarta, Selasa 31 Oktober 2023.

"Kami menunggu hasil penyelidikan dari Polresta Bandar Lampung," katanya.

Terkait sanksi nyata, Disdikbud menyatakan belum bisa mengambil keputusan. Namun apabila memang ditetapkan tersangka dalam kasus ini, maka Disdikbud berjanji akan memberi tindakan tegas.

”Jika nanti terbukti dan ada tersangka dalam peristiwa ini, jelas ada sanksinya. Kita sama-sama menunggu hasil dari polisi terlebih dahulu," tuturnya.

Diungkapkannya, sebagai langkah preventif,  pemerintah sudah melakukan langkah pencegahan yakni menggunakan metode penyuluhan di berbagai sekolah. Penyuluhan dilakukan bersama stakeholder terkait.

"Tak henti-henti kami melakukan penyuluhan melibatkan TNI-Polri dan stakeholder terkait,” tandasnya. 

Pihaknya juga meminta kepada orang tua untuk selalu aktif mengawasi anak-anaknya jika memang waktu kegiatan sekolah itu telah selesai.

Sekadar mengingatkan, peristiwa tawuran diduga melibatkan tiga sekolah. Dua sekolah penyerang adalah gabungan dari SMK Negeri 2 dan SMK 2 Mei Bandar Lampung. Mereka membuat janji bentrok tawuran dengan SMK Bina Latih Karya, pada Senin 30 Oktober 2023, tepat saat kaum Muslim sedang melaksanakan ibadah salat Magrib. 

Tawuran pecah di Jalan Soekarno Hatta (By Pass) tak jauh dari SMA Negeri 5 Bandar Lampung. Gerombolan siswa dari sekolah yang berlokasi di Gedong Meneng, Rajabasa itu menggunakan senjata tajam jenis golok dan celurit modifikasi dengan bengis, tanpa mengenal rasa ampun langsung menebas lawan-lawannya.

GIZ, siswa kelas 12 jurusan Tekonologi Komputer dan Jaringan menjadi sasaran ”bang Jago”. Meski sudah berteriak minta tolong. Para preman bocil yang masih minta uang jajan kepada orang tuanya ini dengan sadis membacokan sajam.

Siswa yang beberapa bulan ke depan ini akan lulus ini terkapar. Sementara rekan – rekan GIZ memilih mengambil langkah seribu. Sejumlah siswa diduga dari SMKN 2 Bandarlampung usai membacok dengan dingin malah tersenyum melihat korbanya terkapar kehabisan darah.

Sempat agak lama, korban terkapar di tempat kejadian perkara (TKP). Warga dan pengendara tak ada yang berani  mengangkat atau memberi pertolongan. Mereka takut menjadi sasaran para pelaku tawuran. Setelah sepi, barulah korban dibawa ke Rumah Sakit Imanuel. Dalam perjalanan, korban menghembuskan nafas terkahir, meninggal karena kehabisan darah. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: