Progres Pembangunan Tol Pelabuhan Panjang – Lematang Masuk Penentuan Jalur

Progres Pembangunan Tol Pelabuhan Panjang – Lematang Masuk Penentuan Jalur

BANDARLAMPUNG : Sudah lima tahun, gagasan pembangunan jalan tol koneksi Pelabuhan Panjang, Kota Bandarlampung – Lematang, Tanjungbintang, Kabupaten Lampung Selatan digagas. Namun hingga September 2023 belum ada kepastian konkret untuk realisasinya. Penetapan rute jalur atau trase seperti terjadi tarik ulur. Pembahasan jalur tol ini terbilang alot karena banyak aspek pertimbangan. Plh Kepala Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) Lampung M Taufiqullah mengatakan masih menunggu penetapan rute jalur atau trase. Baru setelah itu akan dilakukan pembebasan lahan. Pembahasan trase masih dilakukan bersama antara pemerintah, pengelola jalan tol Lampung dan manajemen Pelabuhan Panjang. Mekanisme pembebasan lahan milik warga, dan swasta mengedepankan aspek ekonomi. Namun sejauh ini belum sampai pada tahap penentuan nominal ganti rugi untuk pembebasan lahan tersebut. Nantinya pengkajian trase memperhatikan aspek sosial, aspek lingkungan, dan pembiayaannya atau kekuatan anggaran. Penetapan trase tol menuju pelabuhan milik PT Pelindo itu masih memerlukan waktu. Sebab, masih banyak hal yang disebut masih dipertimbangkan dalam penetapan trase tersebut. Jika di awal wacana usulan pembangunan tol ini memiliki spesifikasi panjang 9,5 kilometer kini naik menjadi 11 kolometer. Dengan spesifikasi teknis yakni lebar jalan berukuran 3 x 6 meter, lebar bahu jalan 1,5 meter, dan lebar bahu luar 3 meter, serta lebar media 2,5 meter. Sebelumnuya, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengklaim pihaknya sangat serius menindaklanjuti rencana yang digagas sebelum dirinya menjabat tahun 2018 itu. Namun hingga jelang akhir masa jabatan Desember 2023 ini, belum ada tanda-tanda baik. ”Tol ini mampu meningkatkan pertimbuhan ekonomi wilayah Lampung dan Sumatera Selatan pada umumnya,” jelas Gubernur. Terlebih, Lampung memiliki sejumlah komoditas pertanian dan perkebunan bernilai nasional hingga ekspor. Antara lain nanas, gula, singkong, kopi dan komoditas lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: