Ketua PDIP Lambar Larang Warga NU Masuk PKS dan PAN
LIWA : Konstelasi menuju pemilihan umum (pemilu) tahun 2024 semakin panas, dengan munculnya banyak manuver-manuver politik, pembentukan opini dan kampanye hitam. Seperti dilakukan Ketua DPC PDI Perjuangan Lampung Barat Parosil Mabsus di dalam acara pendidikan dasar kader Nahdlatul Ulama (NU), di Kecamatan Suoh, Ahad 6 Agustus 2023. Dalam video amatir yang viral luas, tampak Mantan Bupati Lambar itu sedang berpidato di hadapan kader NU. Dalam video yang diambil oleh salah satu peserta berdurasi 2 menit 07 detik itu, adik kandung mantan bupati Lambar yang kini menjabat anggota DPR RI Muchlis Basri itu didaulat memberikan sambutan berisi motivasi. Mengenakan setelan pakaian putih, dibalut jaket hijau khas warna NU dan peci hitam. Pria ini dengan lantang dan sangat mengebu memberikan motivasi membangun. ”Sebagai kader Nahdlatul Ulama, kita harus menjadi jembatan. Harus menjadi organisastor, organisasi yang bisa menciptakan kedamaian. Menciptakan suasana yang tetap kondusif. Berbeda itu keharusan dari sebuah pesta demokrasi,” ujarnya dengan gaya orator ulung. Menurut kader PDIP tulen ini, justru jika ada pihak-pihak yang rebut-ribut di luar, terkait dengan kemampuan dan integritas anggota NU. Mungkin dia (pihak tersebut) belum pernah punya andil membesdarkan NU. ”Nah, jadi harapan Pak Parosil, kepada bapak ibu peserta hari ini. Karena ini sudah menjadi fatwa arahan PB (Pengurus Besar,Red) dan pengurus wilayah, yang namanya Nahdlatul Ulama ini berada di mana-mana. Sama dengan Pak Parosil, hari ini sebagai Ketua DPC PDIP Lambar, Mas Jafar sebagai Ketua PKB Lambar juga di mana-mana. Tapi kami berdua ini punya niat yang sama, membesarkan NU,” jelasnya. Kampanye hitam mulai digulirkan di sesi setelah ini. Dengan nada yang masih juga berapi-api, Parosil menyatakan. ”Biasa itu mungkin ada di antara kalian, yang hari ini ikut pendidikan ini ikut di luar partai saya dan partai Mas Jafar,” urainya. Parosil lalu menambahkan. ”Mungkin ada di kuning, di hijau. Yang penting jangan masuk yang dua, yang dua ini beda pemahaman dengan kita. Yang pertama itu PAN karena itu organisasinya Muhammadiyah dan yang kedua PKS. Kalau (partai) yang lain monggo-monggo mawon (silahkan-silahkan saja),” ujar Parosil disambut tepuk tangan meriah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: