asn

Tim Puslabfor Polda Sumsel Didatangkan Selidiki Penyebab Lift Jatuh

Tim Puslabfor Polda Sumsel Didatangkan Selidiki Penyebab Lift Jatuh

BANDARLAMPUNG  - Kepolisian Resort Kota (Polresta) Bandarlampung dan Polda Lampung memulai penyelidikan penyebab insiden maut jatuhnya lift Sekolah Az Zahra. Usai olah tempat kejadian perkara(TKP) dan memasang garis polisi, serta memeriksa sejumlah pihak terkait. Polresta Bandarlampung memastikan memanggil akan mendatangkan Tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polda Sumatera Selatan. Penyelidikan Tim Puslabfor ini sangat penting untuk mengetahui secara detail dan ilmiah penyebab insiden kecelakaan kerja dengan jumlah korban terbanyak di Provinsi Lampung. Kepastian ini disampaikan Kapolresta Bandar Lampung, Kombes Ino Harianto usai memberikan santunan kepada salah satu keluarga korban. "Tentunya kami melibatkan Tim Puslabfor Polda Sumsel untuk menyelidiki penyebab jatuhnya lift tersebut," kata Kapolresta kepada wartawan, Kamis 6 Juli 2023. Di waktu bersamaan, Tim Penyidik Polresta Balam memanggil dan memintai keterangan dari sekolah Az Zahra. Total sudah empat orang menjalani pemeriksaan intensif. Pimpinan Yayasan Fatimah Az Zahra M. Soleh Suaedi diperiksa untuk menjelaskan secara rinci kegiatan pembangunan sport center yang dilakukan sejak April 2023, manajemen pengawasan, penggunaan lift barang dan tanggung jawab. Tak luput dari pemeriksaan adalah penanggung jawab proyek dari pihak vendor, Rahmat. Kasatreskrim Polresta Bandar Lampung, Kompol Dennis Arya Putra membenarkannya."Iya benar, mereka sudah diperiksa," kata dia. Untuk diketahui, insiden maut jatuhnya lift barang yang sengaja digunakan untuk mengangkut pekerja bangunan ini terjadi Rabu 5 Juli petang. Sebanyak sembilan pekerja menggunakan lift dari lantai lima itu untuk turun. Namun belakangan diketahui, lantaran tak kuat menahan beban, tali katrol putus. Para tukang bangunan ini terjun bebas dari ketinggian sekira 20 meter. Tak ayal, sebanyak tujuh pekerja meninggal di lokasi dan di Rumah Sakit Bumi Waras, Bandarlampung. Sementara dua pekerja lainnya mengalami luka kritis. Dokter Arli, dokter jaga RSBW memastikan korban datang dalam kondisi ada yang sudah meninggal dan kritis. Semua korban mengalami luka atau cidera servikal, yakni patah tulang kaki, tangan, punggung, paha, hingga batang otak. Pihak Sekolah Az Zahra awalnya coba menutupi kasus ini karena tidak langsung melaporkan insiden kecelakaan kerja ini ke Polresta Balam. Padahal jaraknya hanya beberapa meter saja dari lokasi kejadian. Kepolisian justru tahu dari warga yang melaporkan melihat banyak mayat di RSBW. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: