Pertalite Naik, Warga Protes
BANDARLAMPUNG - menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan memberi sinyal terkait Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo akan mengumumkan kenaikan harga BBM pertalite dan solar. Kenaikan harga pertalite untuk mengerem pembengkakan energi dan Anggaran Pendapatan Belanja Negara kian jebol. Belum disebut nominal kenaikan harga pertalite dan solar, namun kenaikan ini untuk menekan biaya subsidi energi pemerintah yang mencapai Rp 502.000.000.000.000. Informasi yang beredar pertalite akan dibandrol Rp10.000 perliter. Kabar tersebut direspon oleh pengguna kendaraan roda dua di Bandarlampung. Handika (28), warga Pulau Singkep menolak kenaikan harga BBM. Bila pertalite naik akan berdampak dengan naiknya harga kebutuhan bahan pokok. Hal senada disampaikan oleh pengguna roda empat, yaitu Darto (55), warga Sukarame. Dirinya mengharapkan pemerintah mengkaji kembali jika ingin menaikan harga BBM. Masyarakat belum sepenuhnya stabil dalam preknomian dampak dari pandemi covid-19. Kenaikan pertalite akan menambah beban masyarakat. Diketahui sampai Juli 2022, konsumsi pertalite sebagai Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) sudah mencapai 16,8 juta kiloliter. Kuota hingga akhir tahun hanya tersisa 6,2 juta kiloliter dari kuota yang ditetapkan sebesar 23 juta kiloliter sampai akhir tahun. Sementara itu, konsumsi solar subsidi sebagai Jenis BBM Tertentu (JBT) sudah mencapai angka 9,9 juta kiloliter dari kuota 14,91 juta di tahun 2022 atau tersisa 5,01 juta kiloliter.(gin/san)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: