Belasan Pengendara Mobil Terjebak di Suoh

Belasan Pengendara Mobil Terjebak di Suoh

LAMPUNGBARAT- Jalan penghubung Kabupaten Lampung Barat dengan Tanggamus tepatnya di pekon Banding Agung, Sidorejo dan Roworejo, Kecamatan Suoh mengkhawatirkan.

Jalan menjadi berlumpur dan menyebabkan kendaraan tidak bisa melintas saat hujan.

Anggota DPRD Lampung Barat Winarsih mengatakan, setiap hari, belasan kendaraan terjebak saat melintasi jalan licin dan berlumpur.

Untuk melintasi satu titik saja, kendaraan khususnya roda empat bermuatan harus berjuang selama berjam-jam.

"Setiap hari ada belasan kendaraan yang terjebak dan harus berjuang untuk melintasi jalan yang licin dan berlumpur," kata Winarsih, Jumat 24 Juni 2022.

Winarsih melanjutkan, saat ini hanya kendaraan tertentu saja yang leluasa bisa melintas. Yaitu kendaraan yang menggunakan rantai ban.

Ruas jalan milik provinsi tersebut, belum pernah tersentuh pembangunan. Sempat dikabarkan akan segera diatasi. Namun hingga kini belum juga terealisasi.

"Kondisi ruas jalan provinsi ini menjadi harapan besar masyarakat untuk bisa ditangani,” tegas Winarsih.

Jalur tersebut satu-satunya yang menghubungkan Pekon Sidorejo dan Roworejo dengan ibukota kabupaten. Juga penghubung antara dua kabupaten,” tegas Winarsih.

Sementara Sumarno, salah seorang pengguna jalan mengatakan, dengan kondisi ruas jalan seperti itu, khususnya pengguna jalan sangat dirugikan.

Sebab kendaraan akan lebih cepat mengalami kerusakan. Belum lagi biaya yang harus dikeluarkan karena bahan bakar akan mudah terkuras. Termasuk biaya saat harus menarik kendaraan yang terjebak.

"Setiap hari kami harus berjuang mati-matian melintasi ruas jalan tersebut. Harapan kami keluhan ini didengar oleh pak gubernur dan menjadi prioritas,” kata Sumarno.

Sebelumnya, sebanyak sembilan titik jalan di Kabupaten Lampung Barat yang ditangani melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), sudah dalam kondisi yang mantap.

Diketahui, akhir tahun anggaran 2021, Pemkab Lampung Barat melakukan pinjaman untuk mendanai pembangunan infrastruktur jalan dalam program PEN kepada PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) senilai Rp 78 miliar.
Kebijakan pinjaman dengan pertimbangan pandemi Covid-19 telah memberikan dampak terhadap kondisi sosial dan perekonomian masyarakat. Termasuk terhambatnya pembangunan infrastruktur.
Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) Lampung Barat Robert Putra mengatakan, dengan selesainya pembangunan sembilan titik jalan tersebut, saat ini memasuki proses provisional hand over (PHO) atau serah terima sementara pekerjaan.

"Pekerjaannya sudah selesai, dalam proses PHO. Kami melakukan pengecekan lapangan dan administrasi sebelum dilakukan pembayaran," kata Robert mewakili Kepala DPUPR Lampung Barat Ansari.

Robert menuturkan, sembilan titik jalan yang dibangun melalui program PEN itu meliputi jalur Simpang Sebelat-Sukarame, Liwa-Hanakau, Way Heni-Sukamarga, Pekon Mutaralam-Gunungterang, Bungin-Gunung, Batu kebayan-Waspada, Srimulio-Bandaragung serta akses menuju kampung dan sekolah kopi. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: