Kolaborasi Gotong Royong Cegah Stunting
BANDARLAMPUNG : Kolaborasi gotong royong diyakini mampu mengatasi ”pekerjaan rumah” penurunan stunting di Provinsi Lampung. Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah 5 tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya Solusi kolaborasi ini merupakan intisari dari pertemuan antara perwakilan Lembaga Kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Provinsi Lampung dan Tim Satuan Tugas Percepatan Penurunan Stunting (Satgas PPS) Lampung, Kamis 23 Juni 2022. Koordinator Program Manager Satgas PPS Provinsi Lampung Sugeng Trihandoko mengatakan Peraturan Presiden No 72 Tahun 2021 mengamanatkan penurunan angka prevalensi stunting tahun 2024 secara nasional. Yakni dari 24,4% menjadi 14%, dan khusus Provinsi Lampung dari 18,5% menjadi 10,9%. Melihat trend data prevalensi penurunan stunting tiap tahun hanya 1,6%. ” Untuk mempercepat penurunan angka stunting sangat dibutuhkan adanya kolaborasi dengan berbagai stakeholder,” kata Sugeng. Salah satu program adalah mengupayakan 10 Kabupaten/kota giat menjalankan program K3 (Kandang, Kolam dan Kebun) untuk menunjang ketahanan pangan. Bahkan, program tersebut gencar didukung oleh Ketua TPKK Kabupaten/Kota. Upaya pencegahan stunting dilakukan kepada keluarga beresiko stunting, meliputi remaja atau pasangan usia subur (PUS), ibu hamil, pasca persalinan, anak baduta (0-23bulan) dan Anak Balita. Selama ini ACT sudah turut menjalankan intervensi baik spesifik maupun sensitif. Intervensi spesifik dilakukan berkaitan langsung seperti pemberian paket gizi. Untuk intervensi sensitif seperti pembangunan sumur, sanitasi, pengentasan kemiskinan dan edukasi pola asuh. "Karena kita butuh percepatan maka hasil pertemuan ini akan kami sampaikan kepada Ibu Wagub selaku Ketua Tim Satuan Tugas Percepatan Penurunan Stunting (Satgas PPS) Provinsi Lampung," ucapnya. Head of Area ACT Lampung Bengkulu Dian Eka Darma Wahyuni mengatakan ACT juga sangat konsen dengan isu permasalahan stunting dan sudah menjalankan Program Warung Kemanusiaan (Warkem) Mobile. Didalamnya terdapat pelayanan kesehatan, makanan bergizi dan edukasi. ”Warkem ini merupakan salah satu bentuk upaya intervensi untuk mencegah stunting,”jelasnya Dengan kolaborasi antara ACT dan Pemprov Lampung maka akan lebih mudah lagi menggandeng stakeholder lain seperti corporate,iInstitusi maupun UMKM untuk mendukung upaya tersebut. Pertemuan ini juga dihadiri Kepala Cabang ACT Bandar Lampung Fajar Yusuf Dirgantara, Kepala Cabang ACT Metro Lamteng Regina Locita Pratiwi dan Head of Marcomm ACT Area Lampung Bengkulu Hermawan Wahyu Saputra. Sedangkan Tim Satgas PPS Provinsi Lampung dihadiri juga Manager Data & Monev Yanuar Afreadi, dan Manager Program & Kegiatan Asnani. (TIM) .
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: