“Penghasilan Hilang, Saya Ngga Bisa Dagang”
BANDARLAMPUNG - Kelangkaan minyak goreng menjadi keluhan berbagai pihak, salah satunya pelaku UMKM.
Sejumlah pedagang menghentikan usaha akibat tidak mendapat stok minyak lagi dan sibuk mencari gerai minyak hingga ke puluhan gerai minyak goreng.
Suwarni (68) pedagang kue di Pasar Tamin mengaku sempat tak berjualan selama tiga hari karena kehabisan stok minyak dan tidak mendapat penghasilan.
“Tiga harian enggak dagang, jadi enggak ada penghasilan.” Jelasnya.
Hal yang sama dirasakan Sriyani (54) pedagang nasi sayur di Pasar Tamin. Ia tidak berdagang selama 3 hari lantaran mencari minyak di minimarket dan gerai minyak lainya hingga ke Desa Kurungan Nyawa,Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran, namun sulit ditemukan.
“Rumah saya kan di Negeri Sakti, saya naik motor dari Desa Bernung sampai Desa kurungan nyawa nggak dapat minyak. Kemarin sehari terus kemarin nya lagi dua hari, jadi tiga hari enggak dagang. Besok aja saya enggak tahu karena belum punya stok minyak.” ujarnya
BACA JUGA: Negeri Kaya Sawit, Minyak Goreng Sulit
Sementara Cakra penjual gorengan Jalan Sam Ratulangi, Tanjungkarang menuturkan, demi memenuhi kebutuhan anak dan istri cakra mengurungkan niatnya untuk tidak berjualan akibat minyak goreng langka dan mahal.
“Kalau enggak dagang bingung nanti kebutuhan anak sekolahnya bagaimana karena tidak ada pemasukan, sedangkan kebutuhan pun setiap hari harus,'' katanya.
Para pedagang berharap kebijakan minyak goreng murah tak merugikan berbagai pihak terutama pedagang. Dan menginginkan minyak goreng dapat kembali dengan mudah dicari seperti dulu. (cr1/cr6/rie)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: