Maafkan Saya Mak, Sudah Buat Mak Susah
TIDAK semua peristiwa dugaan kejahatan harus dibalas dengan kekerasan. Seperti aksi main hakim sendiri, saat pelaku kejahatan berhasil diamankan. Dibutuhkan kepekaan nurani untuk merasa. Diperlukan kedalaman rasa untuk bisa memafkan dengan melihat apa penyebab pelaku sampai berbuat demikian. Momen mengharukan ini berlangsung di halaman sebuah ruko, persis di sebelah Masjid Al Mu’awanah, seberang fly over Jalan Sultan Agung, Labuhan Ratu, Bandar Lampung, pada Senin 14 Februari 2022. Bersamaan dengan dikumandangkannya adzan solat Dhuhur. Seorang anak laki-laki menjabat lalu mencium punggung tangan ibunya, dengan rasa begitu mendalam. Sesaat kemudian, sang anak yang beranjak 19 tahun itu belakangan diketahui bernama R. Dia kembali menghampiri perempuan paruh baya itu. Dia menunduk, lantas mengecup keningnya. Disaksikan pengurus, dan jemaah masjid. Tak banyak kata yang terucap, hanya sepenggal kalimat lirih mengalir sedih dari bibirnya. ”Maafkan Saya Mak. Sudah buat Mak susah,” ucap pemuda itu penuh sesal. Meski kesal, ucapan ini membuat sang ibu tak mampu membendung kesedihan. Tanpa isak, air mata itu luruh dipipinya. Dia hanya bisa pasrah. Kalimat ini merupakan deklarasi penyesalan dan sebuah seremoni perpisahan, sebelum Rizki dikawal masuk anggota Bhabinkamtibmas Polsek Kedaton menuju kantor masjid. Dia harus menunggu sesaat sebelum dibawa ke kantor polisi, untuk menjalani proses hukum. Pemuda yang mengenakan celana pendek, kemeja dan bertopi ini diamankan atas sangkaan pencurian kotak amal Masjid Al Mu’awanah yang dititipkan di Kedai Mie Ayam Bamieta. Aksi lajang ini terekam jelas circuit close television (CCTV). Berdasarkan laporan dan barang bukti, pemuda ini diringkus dikediamannya di kawasan Way Halim. Hebatnya, tidak ada aksi kekerasan yang dilakukan massa atas pelaku kejahatan. Justru muncul rasa iba. Dari CCTV tampak pelaku menyatroni Bamieta di Jalan Sultan Agung pada Senin pukul 02.50 dini hari. Dia memanjat tembok, dan mengambil uang dalam kotak amal sekitar Rp 400 ribu. Jafar Gusparman, Koordinator Keamanan Masjid Muawanah mendapatkan laporan pencurian kotak amal masjid di Bamieta. Pelaku dikenal karena pernah terlibat aksi serupa. Dari sejumlah keterangan warga, pelaku diduga mengalami gangguan kejiwaan. “Berdasarkan CCTV, kita dapatkan tersangka lalu kita serahkan kepada kepolisian,”ujarnya. Pihak masjid berkonsultasi dengan Polsek Kedaton untuk memastikan apakah pelaku benar-benar mengidap gangguan jiwa atau tidak. Termasuk meneruskan kasus ini ke tingkat penyidikan. (cr1 & cr6)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: