KISAH MUALAF : Diserahkan Orang Tua, 2 Bocah Asal Mentawai Ikrar Masuk Islam Di Bandar Lampung
SUASANA Masjid Al Hikmah usai salat zuhur, di Jalan Pagar Alam, Bandar Lampung, Sabtu 4 Desember 2021, penuh haru biru. Mayoritas jemaah menitikkan air mata haru atas persaksikan dua bocah cilik nonMusilm yang mengucapkan dua kalimat syahadat atau persaksikan masuk agama Islam. Laporan : Hendarto Setiawan - Bandar Lampung Usai salat, puluhan jemaah tua dan muda tak langsung pulang. Mereka hendak menjadi saksi hidup, atas ikrar masuknya dua bocah asal Kepulauan Mentawai, Provinsi Sumatera Barat menjadi umat Islam. Dibimbing Ustadz Mahmud, pimpinan Rumah Yatim Penghafal Quran Azali Bandar Lampung. Dua bocah cilik ini mulai melafazkan kalimat Tauhid bersama artinya. Juliser, sang kakak meski terbata bata menggunakan pelantang, dia memastikan meninggalkan agama lama untuk kemudian menjadi Muslim. Setelah itu, dilanjutkan oleh Pito, si kecil. Sah masuk Islam. Semua jemaah bersama sama mendoakan kebaikan dan semoga keduanya istiqomah menjalani Agama Islam. Puncak keharuan adalah saat jemaah se-Iman memberikan ucapan selamat dan menyampaikan doa untuk keduanya. Sebagai saudara seakidah, sejumlah jemaah menitikkan air mata. "Untuk kakak tertua Juliser kita berikan nama baru Muhammad Taufik Hidayah dan adiknya Pito kita beri nama Abdurahman," kata Ustad Mahmud, nama pertama adalah usulan dari seorang jemaah sementara nama kedua adalah usul dari imam masjid yang terkenal dengan banyak aktivitas dakwah itu. Dua buah nama penuh makna kebaikan. Yakni Muhammad Taufik Hidayah adalah sosok yang senantiasa mendapatkan taufik dan hidayah. Sementara nama Abdurahman adalah sahabat Nabi Muhammad Shalallah Alaihiwassalam dengan arti hamba Allah Yang Maha Pengasih. Proses hijrah duo bocah belia ini murni hidayah taufik Allah Subhanawata'ala dan peran Ustadz Mahmud. Beliau adalah ustadz yang juga hijrah dari Kepulauan Mentawai, beberapa tahun silam. Keberhasilan membangun Rumah Yatim Penghafal Al Quran Tahfidz di Bandar Lampung menjadi kabar baik bagi warga Kampung Simaligi, Siberut Barat, Provinsi Sumbar. Secara ekonomi, pembangunan dan multi sektor lain, daerah kepualauan ini jauh tertinggal dari Sumbar daratan. Kedua orang tua Taufik dan Abdurahman (d/h Juliser dan Pito) yang nonmuslim dengan iklas dan rela menyerahkan putranya untuk dididik oleh Ustadz Mahmud, agar menjadi manusia berguna. Perjalanan hijrah dimulai. Tak mudah bisa mencapai Bandar Lampung. Sebagai wilayah kepulauan, Mentawai terdiri dari pulau pulau kecil di tengah Samudera Hindia. Dari kampung menuju kota kecamatan di Siberut harus naik boat. Baru setelah itu, mereka naik kapal fery menuju Kota Padang. Selanjutnya perjalanan darat menggunakan Bus Gumarang Jaya. "Alhamdulillah, selain Taufik dan Abdurahman, beberapa waktu lalu, ada dua anak Mentawai yang sudah masuk Islam lebih dahulu," ujar Ustazd dengan penampilan dan pembawaan teduh ini. Usai mengucapkan kalimat Tauhid. Para mualaf ini mendapatkan bimbingan intensif dari teman dan para ustadz. "Setelah syahadat, mereka kita bimbing pelajaran solat termasuk didalamnya tata cara wudhu sesuai sunnah," ujarnya kepada Radar TV Lampung. Usai mengucapkan dua kalimat syahadat, kedua bocah ini sudar berbaur dengan saudara Muslim-nya. Sejumlah jemaah berpesan agar keduanya semangat, senantiasa istiqomah dan menjaga solat. "Iya," jawab Taufik dengan senyum khasnya. (coy)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: