asn

Lampung Zona Kuning!

Lampung Zona Kuning!

ALHAMDULILLAH. Kalimat ini sontak meluncur kali pertama mengetahui bahwa hari ini Rabu 22 September 2021,  peta penyebaran Covid-19 di Provinsi Lampung berwarna cerah. Oleh : Hendarto Setiawan   Kuning. Seluruh daerah, 2 kota dan 14 kabupaten semuanya menguning. Ini merupakan kabar baik dan rekor. Pertama dalam sejarah penyebaran Covid-19. Seluruh daerah masuk dalam kategori resiko rendah penyebaran virus mematikan itu. Data harian dari Dinas Kesehatan Lampung yang dilansir oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Lampung ini juga melansir tambahan adanya 46 kasus baru covid-19 dan 1 angka kematian. Bersyukur kepada Allah Subhanawata’ala sudah pasti. Kemudian langkah berikutnya,tetap waspada, tidak boleh lengah. Protokol kesehatan tetap dijunjung tinggi, mengenakan masker, tidak berkerumun dan menjaga jarak, sudah menjadi kebiasaan sehari hari. Karena pandemi Covid-19 benar benar belum berakhir.  Apalagi data nasional menyebutkan dan menempatkan Provinsi Lampung bersama Sumatera Barat sebagai daerah dengan capaian vaksinasi terendah dan masuk dalam tingkat kematian tertinggi. Merujuk data vaksin.kemenkes.go.id, pada 2 Septembner 2021 warga Lampung yang sudah menjalani vaksin pertama (1) baru 13,12 % atau sekitar 871.850 jiwa. Sedangkan vaksin kedua hanya 7,79 % atau 531.085 % dari total penduduk wajib vaksin Kondisi ini berbanding terbalik dengan tingkat vaksin di DKI Jakarta yang melampaui realisasi di atas 118 % atau 9,9 juta jiwa. Kondisi ini membuat Presiden Joko Widodo sangat gusar. Bahkan, Jokowi meminta pihak terkait segera mengupayakan akselerasi pemberian vaksinasi di dua daerah ini. Seharusnya, kegusaran presiden dan lebel vaksinasi terendah ini menjadi cemeti pelecut bagi kepala daerah. Rendahnya capaian vaksinasi ini salah satu bukti sejalan dengan prestasi kepala daerah. Garis kebijakan dan road map startegi mengatasi Pandemi Covid-19 sudah sangat jelas. Namun jika tidak dibarengi dengan kesungguhan pelaksanaanya (bukan sekadar pamer dokumentasi) maka pemerintah daerah sekadar lip service saja. Kita juga mengapresiasi kerja keras dan pengabdian semua pihak, nakes, dokter, cleaning service, sopir ambulance, tim penggali makam, tim satgas gugus Covid-19. Di saat saat seperti ini, kepala  daerah harus tampil di garda terdepan, memimpin, mengorganisir hingga mengeksekusi kebijakan cepat dan tepat. Namun berbeda pula kondisi, jika rendahnya angka vaksinasi ini merupakan bukti sikap mayoritas penduduk atas ketidakmauan untuk ikhtiar sehat melalui vaksin. Atau memang kombinasi keduanya, pemerintah loyo dan sikap warga tak mau vaksin. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: